Mengenang 13 Tahun Tragedi Merapi 26 Oktober 2010, Keteguhan Mbah Maridjan dan Kisah Bisikan Misterius

- 26 Oktober 2023, 12:16 WIB
Diorama yang menampilkan rumah ak Tugiman salah satu korban erupsi merapi 2010 silam
Diorama yang menampilkan rumah ak Tugiman salah satu korban erupsi merapi 2010 silam /budaya.jogjaprov.go.id/

BANJARNEGARAKU.COM - 26 Oktober 2010 menjadi hari kelam bagi warga di lereng Merapi khususnya di sisi selatan. Mengenang 13 tahun tragedi itu adalah pelajaran atas keteguhan Mbah Maridjan, sang juru kunci menjaga Merapi. Pada peristiwa itu, juga dikenal kisah tentang bisikan misterius yang dialami salah satu warga di sisi selatan Merapi yang membuatnya selamat.

Rentetan letusan gunung Merapi pada Oktober 2010 dengan letusan terbesar pada 4 dan 5 November 2010 membuat 288 nyawa melayang termasuk juru kunci Mbah Maridjan. Sosok juru kunci yang ditugaskan oleh keraton Yogyakarta untuk 'menjaga' salah satu gunung teraktif di dunia ini terus melekat di ingatan kita.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ada 4 Dampak Buruk Bagi Kesehatan Tubuh, Jika Melewatkan Sarapan Pagi....

Mbah Maridjan menolak untuk dievakuasi pada erupsi yang menerjang kampungnya di Kineharjo, Sleman mesti sudah dibujuk oleh pihak Keraton untuk mengungsi. Dia berpendapat, jika dia mengungsi akan menimbulkan persepsi kepanikan terhadap warga.

Juru kunci bernama asli Mas Penewu Suraksohargo itu mempersilakan warga menuruti anjuran pemerintah sekaligus raja keraton Yogyakarta untuk mengungsi. Akhirnya pada tanggal 26 Oktober 2010, Desa Kineharjo disapu wedus gembel atau awan panas yang membuat Mbah Maridjan meninggal dunia.

Dirangkum dari laman Dinas Kebudayaan DIY, tentang kisah bisikan misterius yang dialami oleh Tugiman dan istrinya, warga Desa Glagahmalang, Glagahharjo, Cangkringan, Sleman yang merupakan staf kecamatan Cangkringan.

Baca Juga: 5 Rest Area Jalan Tol yang Wajib Dikunjungi, Instagramable Hingga Raih Peghargaan MURI

Pada saat itu tepatnya malam hari tanggal 3 November 2010 istri Tugiman mendapat bisikan untuk mengungsi namun tidak dihiraukan oleh Tugiman. Paginya saat Tugiman dan isterinya membahas mengenai bisikan misterius itu, tak lama Tugiman mendapat kabar dari perangkat desa bahwa Gunung Merapi kembali meletus. 

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Dinas Kebudayaan DIY


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x