Network
BANJARNEGARAKU.COM - Bagi wanita yang sedang mengalami haid dan nifas ada larangan atau batasan ibadah yang tidak diperkenankan saat melakukan sebuah ibadah.
Menurut Buya Yahya diketahui saat haid, maka darah akan keluar secara periodik karena peluruhan dinding rahim karena tidak adanya ovulasi.
Namun, saat terjadi pembuahan dan hamil maka wanita bakal tidak mengalami haid. Dan setelah melahirkan baru akan keluar darah nifas yang berlangsung kurang lebih 40 hari usai persalinan.
Ditambahkan Buya Yahya, harus dipahami dalam Islam, bahwa seorang wanita yang sedang haid atau nifas dianggap dalam keadaan berhadas sehingga dilarang melakukan ibadah-ibadah tertentu dalam islam.
Meskipun demikian tetap ada amalan-amalan yang tetap bisa dilakukan oleh seorang wanita yang dalam keadaan haid atau nifas.
Dilansir Banjarnegaraku.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 27 Januari 2019.
Baca Juga: Tips Alami Atasi Nyeri Haid, Ini Resep dari Ustadz dr Zaidul Akbar, Simak Selengkapnya
"Yang diharamkan waktu haid dan nifas yang pertama tidak boleh shalat, tidak boleh berpuasa, tidak boleh tawaf, kemudian tidak boleh menyentuh Al-Qur'an," kata Buya Yahya.
Buya Yahya juga menjelaskan dalam Mahzab Imam Syafi'i wanita haid dan nifas tidak boleh membaca Al-Qur'an kecuali untuk berdoa.
