Network
BANJARNEGARAKU.COM - Salat Dhuha yang tak pernah terlewat, namun kelancaran rezeki masih jauh dari jangkauan? Gus Baha memberikan perspektif yang perlu diperhatikan.
Meski Salat Dhuha merupakan ibadah sunnah yang dijalankan oleh sebagian umat Islam dengan harapan mendapatkan kelancaran rezeki, kenyataannya, beberapa yang rutin melaksanakan salat ini masih menghadapi kesulitan finansial.
Sementara di sisi lain, ada yang tidak atau jarang melaksanakan Salat Dhuha namun rezeki mereka tetap mengalir.
Gus Baha, seorang ulama kharismatik, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, menekankan perlunya perbaikan dalam pola pikir ini dan mendorong penggunaan logika nubuwwah.
Baca Juga: Rahasia Kelancaran Rezeki Hingga 7 Generasi Gus Baha, Apa Saja?
Logika nubuwwah adalah pendekatan berpikir yang khas para nabi, membantu agar seseorang tidak tersesat dalam ibadah kepada Allah, melihat hakikat dunia, dan menjalani kehidupan dengan benar.
Dengan kata lain, logika nubuwwah adalah pola pikir yang bersumber dari kenabian yang perlu diaplikasikan, termasuk dalam menghadapi situasi di mana seseorang rajin melaksanakan Salat Dhuha namun belum merasakan kemudahan rezeki.
Gus Baha menegaskan bahwa seseorang yang tekun melaksanakan salat-salat sunnah seperti tahajud, witir, dan dhuha tidak selalu dijanjikan kekayaan oleh Allah.
Karena, pada hakikatnya, Allah lebih menghargai ketundukan mereka dalam sujud.
Pentingnya menerapkan logika nubuwwah, bukan sekadar transaksional, menjadi sorotan Gus Baha. Ia menegaskan agar tidak terjerat dalam pemikiran, "Saya sudah lama melaksanakan tahajud dan dhuha, mengapa rezeki saya masih minim? Sementara orang yang tidak melaksanakan dhuha malah berlimpah rezekinya?". Gus Baha menekankan bahwa pemikiran semacam itu tidak bijaksana.
