Sempat Ditawar Rp35 Juta, Seekor Sapi Limosin Seberat 1 Ton Mati Akibat PMK, Begini Selengkapnya

25 Mei 2022, 12:34 WIB
Warga saat hendak mengubur sapi seberat 1 ton milik Mulyadi warga Desa Nguter, Kecamatan Pasirian akibat terjangkit PMK /Rifqi Danwanus/KABAR LUMAJANG

BANJARNEGARAKU - Sempat ditawar Rp35 juta, seekor sapi limosin seberat 1 ton mati akibat terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), penjelasan selengkapnya terangkum dalam artikel ini.

Diketahui seekor sapi berjenis limosin dengan berat 1 ton tersebut merupakan milik Mulyadi, warga Desa Nguter, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

Sapi berjenis limosin dengan berat 1 ton tersebut dikabarkan mati akibat terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Senin 23 Mei 2022 lalu, padahal sapi tersebut sebelumnya sempat ditawar Rp35 juta.

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Manthuk, Arti dan Kalimat Berbahasa Jawa 

Akibat kematian sapi itu Mulyadi harus mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah sebagaimana dikutip banjarnegaraku.com dari pemberitaan sebelumnya oleh kabarlumajang.com dengan judul Sapi Limosin Seberat 1 Ton Milik Warga Lumajang Mati Akibat PMK, Peternak Rugi Puluhan Juta.

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Angslup, Arti dan Kalimat Berbahasa Jawa

“Padahal sapi saya ini sempat ditawar Rp35 juta, tapi belum saya lepas karena rencananya mau dijual pas kurban," katanya. 

Dijelaskan, sapi berjenis limosin dengan berat 1 ton tersebut sudah sepekan sakit, kini tumbang dan mati akibat terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Baca Juga: Prediksi Soal PAS IPA Kelas 7 SMP MTs Materi Mikroskop dan Zat Dilengkapi Kunci Jawaban, Berikut Selengkapnya

Saat terjangkit penyakit yang sedang mewabah ini, terdapat luka pada bagian kuku sapi milik Mulyadi yang membuat kaki ternak itu bengkak dan sempat alami kelumpuhan.

“Selain itu, mulut sapi terus menerus mengeluarkan lendir berbusa yang membuat sapi itu tidak mau makan,” kata Mulyadi pada Rabu, 25 Mei 2022.

Baca Juga: Prediksi Soal PAS IPA Kelas 7 SMP MTs Dilengkapi Kunci Jawaban, Berikut Penjelasan Selengkapnya

Dengan sapi seberat itu, ia bersama warga lainnya sempat kesulitan saat ingin mengubur sapi tersebut.

Para warga membantu proses penguburan bangkai sapi dengan menggotong menggunakan bambu untuk dipikul bersama-sama.

Baca Juga: Unik! Modifikasi Truk Niaga Mirip Mini Bus ala Karoseri Bawor

Kematian ternak milik Mulyadi ini menambah catatan kasus sapi mati akibat PMK di Lumajang.

Sementara, Bupati Lumajang Thoriqul Haq sebelumnya telah menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menyedikan obat bagi ternak terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini.

Baca Juga: Ela Irma Evita Pemudi Berprestasi Asal Purbalingga, Wakili Jateng dalam Pertukaran Pemuda Antar Provinsi

“Ketersediaan obat sedang kita koordinasi, yang jelas bisa sembuh ini terus saya koordinasi dengan pak dirjen untuk secepatnya didatangkan," ujar Thoriq

Hingga saat ini, data terakhir dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang mencatat 997 ekor dinyatakan sakit PMK. 17 ekor diantaranya mati, 9 ekor sembuh, 8 ekor dijual, dan 6 ekor potong paksa.

Baca Juga: Menjanda 19 Tahun, EKSKLUSIF! Ini Profil Rini Geboy, Ketua Komunitas Janda Kreatif Banjarnegara

Selain sapi, 15 ekor domba, 42 ekor kambing, dan 68 ekor kerbau juga sakit.

Sementara, untuk tiga jenis hewan selain sapi itu, belum ada laporan kesembuhan hingga kematian akibat PMK.

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Entuk, Arti dan Kalimat Berbahasa Jawa

Demikian informasi mengenai seekor sapi berjenis limosin dengan berat 1 ton mati akibat terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terjadi di Lumajang.***(Rifqi Danwanus/KabarLumajang.Com)

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: kabarlumajang.com

Tags

Terkini

Terpopuler