BANJARNEGARAKU.COM - Erik Setiawan, Dimas Pratama dan Uswatun Hasanah, tiga siswa SMPN 3 Pagedongan, Banjarnegara berhasil memberikan prestasi apik dan torehan tinta emas.
Mereka bertiga sukses menyabet gelar Juara 1 dalam lomba video kreatif yang diselenggarakan oleh Millealab lewat karya konten virtual reality.
Perlu diketahui, Millealab adalah sebuah perusahaan penggerak konten kreator virtual reality untuk pendidikan.
Ajang bergengsi tersebut diikuti oleh ratusan sekolah se-Indonesia dengan berbagai karya video yang ditampilkan.
Baca Juga: Angin Kencang di Purbalingga Rusak Puluhan Rumah, Dua Warga Luka-Luka
Adapun karya video kreatif yang mereka buat yakni mengenai keragaman budaya Indonesia melalui konten virtual reality.
Menariknya, video tersebut dibuat di lokasi Curug Pletuk desa pesangkalan yang merupakan kekayaan lokal desa yang harus dijadikan tempat untuk menyatukan kebhinekaan karena dapat dikunjungi dari berbagai kalangan.
Kepala SMPN 3 Pagedongan Asri Ratna Sari mengatakan, pembuatan video dilakukan saat aktivitas Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
"Konsep tujuannya adalah untuk mengenalkan kebhinekaan yang ada di Indonesia baik sejarahnya tak maupun melalui konten VR," ujarnya.
Melalui konsep mengenal keragaman diharapkan tumbuh sikap saling menghargai dan menyadarkan bahwa perbedaan itu indah dan menjadi kekayaan bangsa dalam kebhinekaan.
Lebih jauh dia menjelaskan, atas prestasi yang diraih tersebut, SMPN 3 pagedongan memperoleh hadiah berupa akses aplikasi Millealab dan kacamata VR.
"Reward yang didapatkan tersebut dimanfaatkan oleh guru dan siswa untuk membuat konten VR dan menggunakannya," lanjut.
Selain itu, mulai awal tahun pelajaran 2022/2023 SMPN 3 pagedongan memanfaatkan aplikasi virtual reality dari Millealab untuk membuat konten pembelajaran.
Baca Juga: Tata Cara Shalat Gerhana Bulan, Umat Islam Dianjurkan Melaksanakannya
"Hal itu karena pembelajaran berdiferensiasi harus berorientasi pada peserta didik dengan melayani peserta didik sesuai profil belajarnya," tegas Asri.
Disamping itu, literasi digital merupakan salah satu pilihan sumber belajar dan VR dapat mengatasi keterbatasan sarana prasarana karena dapat menghadirkan aset virtual yang sama dengan benda nyata.
Tehnologi VR akan memberikan efek immersif, peserta didik seolah olah masuk ke dalam realitas virtual seperti museum, laboratorium, dan pameran virtual.
Baca Juga: Longsor di Pagedongan Banjarnegara, 4 Jiwa Terpaksa Diungsikan
"Dampak positif lain yang dapat ditimbulkan dalam penggunaan VR tersebut yakni dapat meningkatkan siswa dalam berfikir kritis dan menggugah motivasi belajar peserta didik," pungkasnya.