Network
BANJARNEGARAKU.COM - Divisi Hubungan Internasional Polri (Divhubinter) bersama dengan Ministry of Public Security Republik Rakyat Tiongkok (RRT) berhasil mengungkap dan menangkap 88 pelaku love scamming di Kota Batam, Kepulauan Riau.
Dilansir banjarnegaraku.com dari pikiran rakyat. Pelaku-pelaku ini terlibat dalam tindakan penipuan berkedok cinta dengan korban Warga Negara Indonesia (WNI).Kasus ini mencuat setelah 88 warga negara China, yang merupakan pelaku love scamming, berhasil ditangkap di Kompleks Cammo Industrial Park Simpang Kara.
Modus operandi para pelaku melibatkan pengiriman video dewasa kepada korban sebagai bagian dari upaya manipulatif mereka. Tindakan kriminal ini melibatkan unsur kekerasan, manipulasi, dan eksploitasi.
Baca Juga: Ketua Panwaslu Kecamatan Susukan Banjarnegara, Lantik Pengganti Antar Waktu Panwaslu Desa Berta
Irjen Sandi Nugroho, Kadiv Humas Polri, mengungkapkan bahwa dalam operasi penangkapan ini, para korban love scamming yang telah ditipu berada di China. Namun, pihak berwenang masih terus menginvestigasi adanya kemungkinan korban WNI yang berada di Tiongkok.
Jika korban WNI teridentifikasi, mereka akan dihubungkan dengan para pelaku yang diamankan dan akan diproses hukum di Indonesia.
"Jika tidak ada korban WNI, maka mereka akan dideportasi ke China," jelas Sandi.
Pengungkapan kasus ini merupakan hasil kerja sama yang erat antara Polri dan pihak berwenang China. Joint operation ini adalah tindak lanjut dari hasil ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17 yang diadakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Rangking Bulutangkis BWF Pekan ke 35, Ganda Campuran Indonesia Nihil di 10 besar
Modus love scamming melibatkan penciptaan hubungan emosional palsu dengan korban hingga menciptakan perasaan percaya dan ketergantungan. Setelah korban terperdaya, para pelaku memanfaatkan perasaan tersebut untuk melakukan penipuan. Biasanya, penipuan semacam ini terjadi melalui situs pertemanan atau aplikasi kencan dengan menggunakan akun palsu.
