Ini Beberapa Faktor Pemicu Inflasi di Jateng, Semarang Surakarta Tertinggi

- 2 Oktober 2023, 14:50 WIB
Tri Karjono Statistisi Ahli Badan Pusat Statistik Jateng
Tri Karjono Statistisi Ahli Badan Pusat Statistik Jateng /Dwi Widiyastuti/Dokumen Pribadi

BANJARNEGARAKU.COM - Inilah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi di seluruh kota di Jateng pada bulan September 2023 ini. Kepala BPS Jateng, Dadang Hardiwan dalam rilisnya menyatakan, perkembangan harga berbagai komoditas pada September 2023 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.

Dampak El Nino yang masih berlangsung hingga saat ini menjadi salah satu penyebab turunnya produksi padi dan beras. Kenaikan harga BBM non subsidi, panen raya cabai dan panen raya bawang merah di beberapa sentra produksi juga terjadi di bulan September 2023.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 6 kota Jawa Tengah, terjadi inflasi gabungan sebesar 0,41 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 115,12 pada Agustus 2023 menjadi 115,59 pada September 2023.

Dari keenam kota tersebut tak ada satupun yang mengalami deflasi. Inflasi yang terjadi di bulan September ini lebih tinggi dibanding bulan Agustus 2023 yang tercatat sebesar 0,03 persen.

Baca Juga: Kereta Api Cepat Whoosh Hari ini Diresmikan, Lepas Peresmian Presiden Jokowi Lanjut ke Bandung

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Surakarta dan Kota Semarang masing-masing sebesar 0,42 persen diikuti oleh Cilacap dan Kota Tegal sebesar 0,41 persen serta Kota Purwokerto dan Kudus sebesar 0,39 persen.

Pada kelompok pengeluaran, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok transportasi sebesar 1,05 persen.

Diikuti kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,72 persen.

Dari sebelas kelompok pengeluaran, seluruhnya mengalami inflasi. Namun kontribusi terbesar penyebab inflasi bulan September 2023 ini naiknya rata-rata harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberi andil sebesar 0,19 persen.


Pada sisi komoditas, 5 komoditas penyebab utama inflasi September 2023 adalah kenaikan harga beras, bensin, angkutan udara, biaa pulsa ponsel dan gula pasir.

Sedangkan penghambat utama inflasi adalah penurunan harga telur ayam ras, cabai merah, bawang merah, daging ayam ras dan cabai rawit.

Jika diperbandingkan inflasi yang terjadi antar ibu kota provinsi di Pulau Jawa, maka inflasi yang terjadi di Kota Semarang di bulan September 2023 ini merupakan yang tertinggi.

Lebih tinggi dibanding inflasi Kota Surabaya yang sebesar 0,36 persen. Berturut-turut di bawahnya adalah Yogyakarta, DKI Jakarta, Serang dan terendah Kota Bandung dengan 0,11 persen.

Baca Juga: 4 Alasan Gen Z Lebih Suka Pakai TikTok Untuk Cari Informasi

Inflasi Tahunan

Inflasi kalender selama Januari hingga September 2023 sebesar 1,99 persen. Jauh lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 5,11 persen.

Sementara inflasi year on year (IHK bulan September 2023 dibanding dengan September 2022) sebesar 2,49 persen.

Kondisi ini juga jauh lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 6,40 persen.

Baca Juga: Upacara Hari Kesaktian Pancasila Tingkat Pemkab Banyumas, Dipimpin Danrem Wijayakusuma

Ini menunjukkan bahwa kondisi kenaikan harga-harga kebutuhan sehari-hari pada periode terakhir lebih stabil dibanding periode sebelumnya.***

Editor: Ali A

Sumber: BPS Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x