Presiden Jokowi Sebut Predatory Pricing ala Tik Tok Shop Sebagai Penjajahan Modern

- 7 Oktober 2023, 11:38 WIB
Penguasaan data dan aset digital adalah bentuk perlindungan kedaulatan digital Indonesia
Penguasaan data dan aset digital adalah bentuk perlindungan kedaulatan digital Indonesia /Brave/Pexel /Pixabay

BANJARNEGARAKU.COM - Akhirnya presiden Joko Widodo mengungkapkan alasan utama penutupan Tik Tok Shop pada aplikasi Tik Tok Medsos. Jokowi mengatakan bahwa ada aplikasi yang sudah melakukan 'Predatory Pricing' sehingga bisa menjual produk dengan sangat murah. Diungkapkan juga ada 123 juta masyarakat Indonesia, sekira 40 persen populasi sudah tertangkap data dan selera belanjanya. 

Fakta di balik alasan keluarnya Permendag 31 tahun 2023 pada akhir September 2023 diungkap di depan petinggi Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Hadir juga peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV dan alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 4 Oktober 2023. Jokowi menegaskan pentingnya melindungi kedaulatan digital Indonesia. Hal ini dilakukan dengan cara menjaga aset digital dan terus mempertahankan produk dalam negeri di pasar digital. 

Baca Juga: Update Siang Asian Games 19: Panahan Indonesia Kalahkan Bangladesh untuk Rebut Perunggu

"Kita harus melindungi kedaulatan digital kita dan betul-betul kita pertahankan yang namanya kandungan lokal, barang lokal, kalau enggak bisa 100 persen barang, ya paling tidak 90 persen, 80 persen kandungan lokalnya. Jaga betul yang namanya aset digital kita, jaga betul, data, informasi, akses pasar, semuanya nanti bisa menyangkut politik," ucap Presiden.

Kekhawatiran presiden bukan tanpa alasan. Bahkan negara sekelas Amerika pun khawatir model bisnis Tiongkok yang diam-diam bisa mengambil data pasar. Salah satunya adalah dengan model Predatory Pricing. Suatu cara berdagang memberikan harga di bawah harga produksi untuk merebut konsumen, mendapatkan data, atau tujuan lain seperti penguasaan pasar. 

"Bahkan baju, kemarin ada yang dijual berapa? Rp5 ribu artinya di situ ada predatory pricing, sudah mulai bakar uang yang penting menguasai data, menguasai perilaku, ini semua kita harus mengerti mengenai ini," kata Presiden dilansir dari laman setneg. 

Baca Juga: Tanda Kiamat Muncul Lagi! Panas Benua Super, Bikin Manusia Punah, Siapa yang Menggantikan Penduduk Bumi

Kepala Negara pun mengingatkan seluruh masyarakat agar tidak terkena penjajahan era modern. Oleh sebab itu, Presiden mendorong agar produk yang masuk ke pasar digital merupakan produk dalam negeri.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Setneg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x