Presiden Jokowi Sebut Predatory Pricing ala Tik Tok Shop Sebagai Penjajahan Modern

- 7 Oktober 2023, 11:38 WIB
Penguasaan data dan aset digital adalah bentuk perlindungan kedaulatan digital Indonesia
Penguasaan data dan aset digital adalah bentuk perlindungan kedaulatan digital Indonesia /Brave/Pexel /Pixabay

Presiden mengungkap bahwa sebanyak 123 juta masyarakat menjadi konsumen di pasar digital, namun 90 persen barang yang dibeli merupakan barang impor.

"Kalau produk kita sendiri kita taruh di e-commerce masih bagus, tapi 90 persen barang impor," ujar Presiden. 

Model berjualan dengan harga predator membuat konsumen merasa diuntungkan pada sementara waktu. Namun setelah pesaing bisnis mereka mati dan tersingkir, maka hanya satu dua produk yang akan menguasai pasar. Apabila produk itu adalah produk impor (produksi luar negeri) efeknya akan meningkatkan pengangguran dalam negeri. Ujungnya pada stabilitas politik. 

Baca Juga: Perayaan HUT TNI di Korem 071 Wijayakusuma, Wakil Ketua DPRD Prov Jateng Ferry Wawan Cahyono Berikan Apresiasi

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyebut bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar. Untuk itu, Presiden meminta agar talenta-talenta digital disiapkan agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar.

"Kita harus menjadi pemain, ini menyiapkan pemain-pemain ini yang memerlukan kerja keras karena waktunya kita dibatasi oleh limit waktu. Teman-teman saya menyampaikan waktunya hanya dua tahun dari tahun kemarin, pertengahan tahun kemarin, hanya dua tahun, bagaimana kita bisa menyiapkan talenta-talenta digital kita, ini bukan barang yang mudah," tuturnya.

Ada potensi Rp11.250 triliun bisnis melalui digital. Ini ditekankan presiden supaya Indonesia bisa jadi pemain bukan hanya sekedar pasar saja. ***

 

 

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Setneg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah