“Pada jenjang sekolah dasar, memanfaatkan teknologi ICT, para guru tidak perlu takut jika dirinya tidak fasih berbahasa Inggris,” lanjutnya.
Ditambahkan, pemahaman alur cara mengajarkan bahasa dan memanfaatkan internet, video, komputer sebagai model pengucapan bahasa Inggris termasuk peserta didik PAUD/TK perlu digunakan.
Menurut Dr Tuswadi setidaknya ada tiga syarat dasar pengajaran bahasa Inggris yang efektif yaitu suara guru harus keras dan jelas, gunakan ICT untuk membantu kefasihan siswa, dan kaya dengan latihan yang menyenangkan.
Baca Juga: Mantap! Baperlitbang Banjarnegara Gandeng BRIN Perkuat Early Warning System Banjir dan Longsor
“Sebagai language model para guru Sekolah Dasar haruslah percaya diri dalam pengucapan kosa kata atau pun kalimat yang menjadi topik pembelajaran sehingga para peserta didik bisa menirukannya dengan baik,” tegasnya.
Selain itu juga perlu dikuatkan dengan artifical native speaker of English (penutur asli bahasa Inggris) dari CD atau tape recorder atau komputer untuk meminimalisir kesalahan guru.
Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar lebih baik difokuskan pada keterampilan lisan (speaking) sebelum anak-anak belajar menulis dan yang lainnya.
“Konsekwensinya stamina guru harus kuat karena berperan sebagai language model untuk ditirukan peserta didik,” tuturnya.
Baca Juga: RSI Banjarnegara Gandeng Bank Jateng Sediakan Ambulance Khusus, Berikut Selengkapnya
Pada kegiatan training hanya berjalan selama dua hari guna menguatkan kapasitas guru, lebih lanjut Dr Tuswadi mempersilahkan para guru peserta pelatihan secara berkelompok melakukan lesson study di Rumah Pintar yang diampunya.