DN Aidit membentuk berbagai organisasi profesi, bahkan hingga tubuh militer dengan gayanya yang flamboyan.
Perlahan DN Aidit mulai mendekati Soekarno dan memberikan angin segar bagi Partai yang dipimpinya.
Alhasil, pada pemilu tahun 1955, PKI berhasil meraup banyak suara bahkan masuk dalam 4 besar jajaran Partai politik terbesar di Indonesia saat itu.
PKI yang berfokus pada kemiskinan rakyat, buruh dan tani berhasil meraih simpati rakyat, terlebih PKI juga hadir dengan program yang dirasakan rakyat kecil.
Baca Juga: Talud Longsor, Dua Rumah Warga di Pandanarum Banjarnegara Jebol
Beberapa program yang ditawarkan seperti pemberantasan buta huruf, sekolah gratis serta pembangunan berbagai insfrastruktur seperti jalan raya, selokan, rumah, sekolah, bendungan, jembatan, WC umum dan pemakaman.
Selain itu hebatnya lagi atas permintaan rakyat, PKI juga membangun berbagai fasilitas publik seperti balai rakyat, lapangan olah raga hingga masjid dan gereja.
Memasuki tahun 1960 an, PKI mengklaim mempunyai anggota hingga 3 juta orang dan kala itu menjadi Partai Komunis ketiga terbesar di dunia setelah Uni Soviet dan China.
Baca Juga: Pj Bupati Banjarnegara Terima Kunjungan Ekspedisi Maritim TNI AL
Saat itu, PKI juga mempunyai sejumlah organisasi dibidang seni, olah raga, budaya, kepemudaan, perempuan dengan jumlah mencapai 14 juta anggota.