Program Kurikulum Merdeka Dicetuskan Kemendikbud, Disambut Baik oleh Satuan Pendidikan

- 25 Februari 2023, 22:35 WIB
Ilustrasi kurikulum merdeka Program Kurikulum Merdeka Dicetuskan Kemendikbud, Disambut Baik oleh Satuan Pendidikan
Ilustrasi kurikulum merdeka Program Kurikulum Merdeka Dicetuskan Kemendikbud, Disambut Baik oleh Satuan Pendidikan /Instagram @kemdikbud.ri/

BANJARNEGARAKU.COM - Satu program telah digulirkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, riset, dan teknologi (Kemendikbud ristek) yaitu program Kurikulum Merdeka.

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4552716111294309

Diketahui, sampai akhir tahun 2022 lalu, telah lebih dari 150 sekolah yang telah terdaftar dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, dan akan masih terus bertambah setiap tahunnya.

Hal ini menjadi gayung bersambut, karena banyak sekolah yang sangat Antusias dengan program satu ini. Banyak satuan pendidikan yang berlomba-lomba mendaftarkan diri untuk menjadi bagian salah satu program unggulan Kemendikbud ristek.

Baca Juga: Sterilkan Masjid dari Panggung Politik, Cegah Potensi Pecah Belah Umat, DMI Terbitkan SE

Dilansir Banjarnegaraku.com dari Portal Pekalongan pada 25 Februari 2023, Kemendikbud Cetuskan Kurikulum Merdeka, Satuan Pendidikan Antusias Ikuti Program.

Tercatat dalam data yang tercantum dalam situs resmi Sekolah Penggerak Kemendikbud, saat ini perekrutan Guru Penggerak sudah masuk pada angkatan 10, dan jumlah calon Guru Penggerak semakin meningkat setiap tahunnya.

Untuk Tahun ini, pendaftaran Program Guru Penggerak sudah ditutup sejak 10 Januari 2023 dengan total sebanyak 55.000 calon Guru Penggerak.

Baca Juga: 2 Tempat Wisata di Cimahi, Alamnya yang Memikat dan Menenangkan Pikiran

“Alasan aku ikut program ini karena memang ingin tau program pemerintah dan ingin meningkatkan pengetahuan serta ikut serta dan melibatkan diri di program pemerintah,” ujar Siti Aminah, guru SD swasta di Cileungsi yang ditemui saat ditanya alasan mendaftar menjadi Guru Penggerak, beberapa waktu lalu.

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4552716111294309

Sebagai penambah informasi, untuk Kurikulum Merdeka sendiri sebenarnya memiliki 3 karateristik, yaitu terletak pada pengembangan soft skill, dan karakter, fokus pada materi esensial, dan pembelajaran dilakukan fleksibel.

Baca Juga: Polres Banjarnegara Amankan 16 Pelajar, Bawa Senjata Tajam Diduga Akan Lakukan Aksi Tawuran

Ketiga karakteristik tersebut dapat dilakukan dengan baik oleh guru yang sudah dilatih, dan dipersiapkan sehingga menjadi ujung tombak program ini.

Pada wawancara yang dilakukan secara virtual, Ramdani selaku pelatih atau fasilitator Sekolah Penggerak mengatakan, perbedaan yang paling fundamental antara Kurikulum Merdeka dengan kurikulum sebelumnya adalah, pada kurikulum sebelumnya program pembelajaran secara kurikuler dilaksanakan per tahun (per kelas).

Sedangkan di Kurikulum Merdeka pelaksanaan program pembelajaran secara fase. 3 fase di tingkat SD, 1 Fase di tingkat SMP dan 2 fase di tingkat SMA/SMK.

Baca Juga: Keren! Siswa SMPN 3 Pagedongan Banjarnegara Lakukan Observasi Tekan Angka Stunting, Ayuk Intip Kegiatannya

“Pada Kurikulum 2013, tidak ada pembelajaran secara khusus Profil Pelajar Pancasila. Sedangkan di Kurikulum Merdeka, Profil Pelajar Pancasila masuk ke dalam kurikulum inti yang dilaksanakan berbasis Proyek,” sambungnya melalui aplikasi percakapan.

Saat ini Ramdani telah membina 7 sekolah yang ada di wilayah DKI Jakarta, dan setiap sekolah yang dibina sudah menerapkan Kurikulum Merdeka pada setiap kelasnya.

Menurut Ramdani, penerapan Kurikulum Merdeka ini perlu dilakukan secara bertahap, dan bimbingan intensif, agar segala proses kegiatan, dan adaptasi setiap sekolah dapat dilalui dengan baik.

Baca Juga: SDN 2 Kecepit Berjaya di Pesta Siaga Kwarran Punggelan, Berikut Hasil Kegiatan Selengkapnya

Di akhir wawancara, Ramdani menyebutkan bahwa indikator keberhasilan Kurikulum Merdeka dapat dilihat dari perubahan kegiatan sekolah, siswa, serta perkembangan para guru tentang proses belajar, penilaian dan bagaimana memfasilitasi belajar siswa secara berdiferensiasi. Semoga bermanfaat.***

Editor: Nowo Sarwidi, S.Pd

Sumber: Kabar Priangan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x