Driver Ojol Banjarnegara Offbid Massal, Ini Daftar Tuntutannya

24 Maret 2022, 10:49 WIB
Driver ojek online (ojol) menunggu penumpang di kawasan Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa, 26 Maret 2019. /Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/pd/

BANJARNEGARAKU - Driver Ojol area Banjarnegara melakukan Offbid massal hari ini Kamis, 24 Maret 2022.

Hal ini terjadi karena imbas dari pemotongan tarif yang dilakukan pihak aplikator kepada driver ojol.

Aksi offbid massal ini juga dilakukan di seluruh area Banyumas Raya, tak terkecuali area Banjarnegara, offbid dilakukan serentak secara massal dari mulai pukul 05.00 WIB – 23.59 WIB.

30 komunitas ojol mendukung aksi tersebut dengan "seruan aksi offbid masal" secara solidaritas.

Baca Juga: Fitur Avatar, Peserta Rapat di Zoom Bisa Ganti Wajah Dengan Karakter Hewan

Tim banjarnegaraku.com menghubungi Wahyu Hidayat selaku driver ojol yang tergabung dalam Keluarga Besar Driver Online Banjarnegara (KBDOB), melalui telefon seluler kami mendapkan informasi bahwa hari ini terjadi aksi mogok ojol atau offbid yang dilakukan serentak.

"Iya benar bahwa hari ini kami melakukan aksi offbid dan dilakukan hampir disemua wilayah seperti jabodetabek sampai wilayah Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga," tutur Wahyu.

Mereka menyerukan beberapa tuntutan yang kami mendapatkan melalui pesan berantai dan inilah tuntutan para driver ojol aksi Offbid:

Baca Juga: Berikut Deretan Film yang Pernah Dibintangi Sandra Bullock, Salah Satunya The Lost City

1. Evaluasi penyesuaian tarif pada semua layanan Aplikator.

2. Hentikan Persaingan bisnis tidak sehat antar Aplikator.

3. Potongan Komisi pendapatan dari 20 persen - 10 persen pada saat pandemi, Endemi hingga perekonomian kembali normal

4. Menuntut pemerintah / Regulator mencabut ijin operasi bagi Aplikator yang tidak mengikuti. peraturan yang berlaku

5. Mendesak Pemerintah/ Regulator untuk memberikan kepastian Perlindungan secara hukum bagi ojek online mengenai tarif dan kemitraan.

Baca Juga: Apa itu Penyakit GERD, dr. Cici: Bisa Disebabkan Karena Pola Hidup Tidak Sehat

Tuntutan mengenai perubahan tarif ditunjukan terutama pada layanan pesan- antar makanan (food).

Tarif yang berlaku sekarang dinilai merugikan para driver ojek online, serta lebih menguntungkan pihak aplikator.

Biaya yang dibebankan kepada para pengguna dan pelanggan seperti, biaya layanan, biaya jasa, biaya bungkus dan lain sebagainya, semua diambil pihak aplikator.

Driver ojol merasa sangat dirugikan dikarenakan hanya mendapatkan tarif dari biaya antar, yang masuk dalam saldo debet.

"Aksi ini adalah wujud solidaritas sebagai sesama driver, yang memperjuangkan nasib kita, jadi kita harus kompak," ujar M. Awaludin Darojat, Ketua Komunitas Driver Online Banjarnegara.***

Editor: Kunto Adhi Prasetyo

Tags

Terkini

Terpopuler