Pemicu Longsor di Jalur Plipiran Banjarnegara, Simak Selengkapnya

13 April 2022, 13:06 WIB
Jalur Plipiran Desa Limbangan Kecamatan Madukara terdapat tebing batuan andesit yang rawan runtuh /doc. BPBD Banjarnegara

BANJARNEGARAKU – Jalur Plipiran dengan kontur tebing curam dan tinggi yang merupakan rute alternativ Banjarnegara-Dieng rawan longsor.

Kondisi tersebut dikarenakan di Dusun Plipiran Desa Limbangan Kecamatan Madukara terdapat tebing batuan andesit yang rawan runtuh terlebih saat musim hujan.

Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) sekaligus Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Alam PMI Kecamatan Pagentan Ahmad Wanidi mengatakan, jalur plipiran sudah beberapa kali terjadi pegerakan tanah dan longsor.

Baca Juga: Syamsudin: Dukungan Semua Pihak Diperlukan Untuk Tangani Bencana

“Longsor yang terjadi pada Senin sore merupakan longsor ketiga, namun baru kali ini menimbulkan korban jiwa,” katanya.

Lebih jauh dia menjelaskan kondisi tebing dengan kemiringan 90 derajat dan adanya mata air disekitarnya membuat tanah mudah untuk bergerak longsor.

“Kebetulan tebingnya berupa batu tipe andesit yang mudah pecah, memang sudah pecah-pecah dari sananya, dan itu gampang runtuh dan sering longsor,” imbuhnya.

Baca Juga: Begini Cara Ngabuburit Asik Bersama Pramuka Banjarnegara

Terpisah, kepala desa Metawana Kecamatan Pagentan Untung Saefudin merasa sangat beruntung karena sebelum kejadian longsor, dia berjalan beriringan dengan truk engkel yang tertimpa batu longsoran.

“Saya mau ke kota dan menyalip truknya yang membawa kayu itu, jadi pas di plipiran tidak terkena longsor ” kata dia.

Baca Juga: Sepekan Ramadhan, Begini Update Pandemi Covid-19 Selengkapnya

Untung saat itu dalam perjalanan turun menuju kota Banjarnegara. “Pas sampai bawah banyak yang telepon katanya tebing di Plipiran longsor dan ada truk yang tertimpa batu,” ungkapnya.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler