Mengenal Piramida Smart Farm, Kurikulum Konsep Pertanian Menyeluruh ala Kang Arul Kampung Gagot Banjarnegara

17 Juni 2022, 09:44 WIB
Mengenal Piramida Smart Farm, Kurikulum Konsep Pertanian Menyeluruh ala Kang Arul Kampung Gagot Banjarnegara /Arul/banjarnegaraku.com

BANJARNEGARAKU - Kabupaten Banjarnegara mempunyai destinasi menarik untuk liburan akhir pekan bersama keluarga. Apalagi menjelang liburan kenaikan kelas tahun 2022.

Inilah Kampung Gagot, Wisata Pertanian Terpadu. Kampung ini menjadi sarana belajar pertanian, baik anak-anak maupun remaja.

Bahkan, berbagai lembaga pertanian yang berasal dari sejumlah wilayah di Indonesia, untuk menimba ilmu pertanian terintegrasi.

Baca Juga: Inspiratif! SMPN 3 Pagedongan Banjarnegara Isi Rangkaian Kelulusan dengan Berbagai Kegiatan

Kampung Gagot lebih konsen mengedukasi di bidang pertanian, peternakan dan perikanan. Dimana, semua edukasi dilakukan secara sederhana.

Namun, ada kekhasan kurikulum yang hanya dimiliki oleh Kampung Gagot.

Apa dan bagaimana kekhasan Kampung Gagot, artikel ini membahas Mengenal "Piramida Smart Farm".

Kurikulum Konsep Pertanian Menyeluruh Ala Kang Arul Kampung Gagot Banjarnegara.

Begini ulasan selengkapnya, sebagaimana disampaikan Amrullah atau biasa dipanggil Kang Arul Gagot baru-baru ini.

Baca Juga: Breaking News! Satu Rumah Milik Warga Sidengok Banjarnegara Ludes Terbakar, Berikut Selengkapnya

Wisata Pertanian Terpadu, Kampung Gagot diawali tahun 2017 akhir. Tahun 2018, mulai menerima kunjungan wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia.

Kampung Gagot di Desa Kutawuluh Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara menyuguhkan wisata berbeda.

Disini, wisatawan benar-benar menyatu dengan alam. Bahkan, mereka bisa belajar langsung seputar dunia pertanian, peternakan hingga perikanan.

Sekilas, Kampung Gagot tidak ada yang berbeda dengan desa wisata lainnya. Hanya ada papan bertuliskan Kampung Gagot dan dua gazebo.

Baca Juga: Jika Seseorang Berkurban Tidak Boleh Makan Daging Kurbanya? Ini Penjelasan Ustadz Firanda Andirja

Namun berawal dari gezebo ini, wisatawan diarahkan untuk keliling kampung.

Disetiap rumah atau pekarangan, wisatawan berhenti untuk mendapat penjelasan terkait pertanian maupun peternakan.

Memasuki Kampung Gagot, sejatinya sama seperti kampung-kampung lainnya di Banjarnegara.

Jalan menuju kampung terbilang sempit dan tidak terlalu halus. Suasananya tenang. Sangat jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota.

Baca Juga: Wanita Wajib Tahu! Rambut Rontok Ketika Haid Wajib Disucikan? Ini Penjelasan Buya Yahya

Meski demikian, Kampung Gagot sering dikunjungi wisatawan yang ingin belajar pertanian dari berbagai pulau di Indonesia.

Baik yang datang secara individu, pesantren, kelompok masyarakat maupun utusan dari lembaga, termasuk lembaga pemerintah.

Pengunjung yang datang untuk belajar dari berbagai wilayah Indonesia itu ada yang dari Bali, Kendari, Palembang dan berbagai kota di Pulau Jawa.

Wisatawan diberitahu bagaimana membuat pupuk. Baik pupuk kandang maupun pupuk kompos.

Wisatawan juga bisa praktik langsung memberi makan hewan ternak. Misalnya, sapi, domba, kelinci dan burung. Para wisatawan juga dijelaskan cara merawat hewan-hewan ternak ini.

Baca Juga: Hebat! PMR Wira SMAN Bobotsari Sabet Juara 1 Lomba Fotografi, Begini Selengkapnya

Di perikanan, wisatawan tidak hanya diajarkan seputar merawat ikan, namun juga hal-hal lain.

Misalnya, bagi wisatawan anak-anak diberi tempat untuk menangkap ikan kecil dan wisatawan dewasa disediakan tempat pemancingan.

"Yang kita lakukan adalah mengedukasi di bidang pertanian, peternakan dan perikanan. Selain itu, kita lakukan edukasi dari produksi, mulai dari menanam dan memelihara kemudian olahan, membuat barang setengah jadi maupun jadi serta di pemasarannya," ungkapnya.

Baca Juga: Keramat! Weton Jumat Kliwon Berbau Mistis, Benarkah? Cek Menurut Primbon Jawa Selengkapnya

Fasilitas yang ada di Kampung Gagot mulai dari edukasi yang terbagi dalam beberapa kelompok, yaitu anak-anak PAUD, TK, SD disebut dengan Edukasi Petani Ceria.

Kemudian Edukasi Petani Cerdas, yang diperuntukan bagi SMA dan dewasa. Selanjutnya, edukasi yang bersifat tematik.

"Untuk materi, disesuaikan dengan umur. Anak PAUD, TK dan SD misal menangkap ikan dan memasak bersama. Sedangkan untuk SMA membuat produk sampai pemasarannya, " katanya

Baca Juga: Dimana Ujung Rel Kereta Api di Barat dan Timur Pulau Jawa, Berikut Penjelasan Selengkapnya

Sejumlah fasilitas lain di Kampung Gagot, ruang belajar yang berupa Joglo, dengan mengambil tema kearifan lokal berupa bambu dan barang-barang sederhana.

Tersedia homestay yang sederhana. yang memanjakan Wisatawan dengan menginap di rumah warga. Serta ada kuliner khas Kampung Gagot.

Selain tempat untuk edukasi, Kampung Gagot juga memproduksi pupuk mulai dari pupuk organik, media tanam, kopi mbah gagot, kemudian ada tepung mokaf serta olahan lain seperti sriping dan sebagainya.

Baca Juga: Sedulur Papat Limo Pancer, Kakang Kawah Adi Ari-ari, Memahami Makna Asal Usul Manusia, Berikut Selengkapnya

Selain untuk edukasi singkat juga sebagai tempat magang. Dari mulai magang sebulan sampai setahun juga disiapkan.

"Diperuntukan bagi yang masih pelajar maupun kalangan umum, terutama untuk persiapan masa pensiun, " katanya

Ada kekhasan yang dimiliki oleh Kampung Gagot dan membedakan dengan tempat lainnya. Berikut ini sejumlah alat edukasi yang hanya dimiliki ala Kampung Gagot.

Pertama, agar pembelajaran lebih terarah, Kang Arul Gagot menyusun Kurikulum "Piramida Smart Farm" atau Piramida Petani Cerdas.

Baca Juga: Hitungan Dasar Hukum Alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati, Begini Selengkapnya

Itu piramida agar peserta menjadi petani yang cerdas. Petani yang punya niat bagus, mindset yang benar dan pandangan pengelolaan pertanian secara menyeluruh.

"Semua edukasi dilakukan secara sederhana, sehingga orang akan segera cepat memahami tentang konsep pertanian secara menyeluruh, atau disebut dengan integral Farming, " terangnya

Kurikulum ini yang menjadi acuan bagi semua pengunjung singkat atau yang magang.

Namun, untuk yang magang pembelajarannya akan lebih detail. Kurikulum ini juga disusun untuk membentuk petani milenial yang cerdas.

Baca Juga: Kalian Punya Keris? Begini Cara Menghitung Pengaruh Keris Menggunakan Jari, Versi Padepokan Carang Seket

Kedua, caping goals, yaitu bagaimana cara mencapainya.

Ketiga, ada sembilan magnet. Ini adalah nilai-nilai atau hal-hal yang bisa dikuasai dari Kampung Gagot.

Mulai dari edukasi, pertanian terpadu, kreatifitas, kearifan lokal, pemberdayaan, kewirausahaan, kepemimpinan, kesederhanaan, serta terakhir adalah keberkahan.

"Itulah sembilan magnet yang menjadi ciri khas Kampung Gagot, " katanya

Baca Juga: Nabi Muhammad saw Panutanku, Kunci Jawaban Ayo Berlatih PAI Kelas 3 SD MI Halaman 5

Selain itu, Kang Arul Gagot juga melakukan edukasi pertanian secara kreatif.

Dimana, Kampung Gagot tidak hanya fokus pada kegiatan produksi pertanian.

Namun kegiatan kreatif lainnya seperti mengolah bambu menjadi kerajinan, mengolah limbah menjadi barang yang lebih berharga.

Baca Juga: Kunci Jawaban Latihan Soal Penilaian Akhir Tahun PAT Kelas 4 SD MI Matematika, Keliling Persegi Panjang

"Semua kita hadirkan secara penuh kesederhanaan, sekali lagi namun mempunyai makna yang dalam sehingga mudah. Pengunjung pun akan mudah memahami dan bisa mempraktekkan di tempatnya masing-masing," pungkas Kang Arul.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler