Mantap! Baperlitbang Banjarnegara Gandeng BRIN Perkuat Early Warning System Banjir dan Longsor

4 Agustus 2022, 19:43 WIB
Narasumber Perwakilan BRIN Endang Savitri sampaikan materi dalam Forum Grup Discussion di aula The Pikas Adventure Banjarnegara pada Kamis 4 Agustus 2022 /doc. Baperlitbang Banjarnegara

BANJARNEGARAKU.COM – Sedikitnya 20 kepala sekolah dan guru sekolah dasar bersama BPBD, BMKG dan dinas terkait ikuti Forum Grup Discussion (FGD) di aula The Pikas Adventure Banjarnegara.

Acara yang digelar pada Kamis 4 Agustus 2022 tersebut mengambil tema pengelokaan data hujan partisipatif untuk pengembangan early warning system banjir dan longsor.

Kepala Baperlitbang Banjarnegara Yusuf Agung Prabowo mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara badan riset dan inovasi nasional (BRIN) bersama Baperlitbang Banjarnegara.

Baca Juga: RSI Banjarnegara Gandeng Bank Jateng Sediakan Ambulance Khusus, Berikut Selengkapnya

“Semoga melalui forum ini dapat merumuskan tindaklanjut pencegahan bencana sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat Banjarnegara,” ujarnya.

Lebih jauh pihaknya berharap, dengan mayoritas wilayah Banjarnegara rawan bencana tanah longsor, peran serta seluruh elemen masyarakat sangat diharapkan dengan berbagai inovasi.

Sementara itu narasumber Perwakilan BRIN Endang Savitri mengatakan, kegiatan FGD ini nantinya guru dapat mengenalkan alat takar hujan kepada para siswa, dengan metode partisipatif.

Baca Juga: Luar Biasa! Sebanyak 41 Pramuka Garuda Kembali Lahir di Banjarnegara, Simak Selengkapnya

“Kami berharap peran serta guru sebagai tenaga pendidik nantinya dapat optimal berperan dalam mitigasi bencana alam,” ujarnya.

Pihaknya juga berharap nantinya siswa menjadi agen kemanusiaan dengan peran serta aktif mengumpulkan data dan mengenal kerawanan bencana ketika curah hujan tinggi.

Salah satu peserta diskusi Sumarlan menyambut baik dengan adanya kegiatan FGD sebagai salah satu moment penguatan mitigasi bencana alam di Banjarnegara.

Baca Juga: Breaking News! Sedang Dikendarai, Mobil Minibus di Banjarnegara Tiba-tiba Terbakar

“Keterlibatan perwakilan sekolah dasar dari wilayah kecamatan Pagentan, Wanayasa dan Pejawaran karena dari ketiga kecamatan merupakan daerah rawan longsor,” ujarnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, ketiga daerah tersebut  merupakan hulu daerah aliran sungai (DAS) Merawu.

“Dengan pengenalan metode partisipatif semoga akan menjaga ekosistem diwilayah daerah aliran sungai dalam upaya konservasi alam mencegah bencana,” lanjutnya.

Baca Juga: Acara Adat Ruwat Bumi Kembali Digelar di Dusun Pringamba, Desa Aribaya Banjarnegara, Begini Selengkapnya

Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 10 sekolah dasar mendapatkan sarana prasarana seperti alat tulis, jas hujan serta sepatu boot sebagai pilot percontohan kegiatan.***

Editor: M. Alwan Rifai

Tags

Terkini

Terpopuler