Pandawara Berhasil Ajak Ribuan Orang Bersihkan Pantai di Lampung, Ini Nasib Sungai Serayu di Banjarnegara

11 Juli 2023, 00:46 WIB
Sampah di pantai Sukaraja /Brave/Pandawaragroup

 

BANJARNEGARAKU.COM - Kegiatan bersih Pandawara memecahkan rekor bersih-bersih dengan peserta hingga 3.700an peserta. Pada Senin, 10 Juli 2023 mereka membersihkan pantai Sukaraja di Bandar Lampung. Bagaimana nasib kebersihan sungai Serayu di kabupaten Banjarnegara? 

Pada postingan tiktok @pandawaragroup mereka merasa takjub karena ada banyak masyarakat Lampung langsung turun ke lapangan membantu membersihkan pantai yang mereka sebut sebagai pantai terburuk dan terkotor se-Indonesia. 

Dalam tayangan, sebelum dibersihkan oleh Pandawara dan masyarakat, sampah tampak menutup pantai. sampah berserakan di antara kapal-kapal nelayan. Air pantai berwarna hijau keruh menyapu sampah-sampah plastik ke tepian. Pasir pantai hampir tidak nampak oleh tebalnya sampah plastik. 

Pada akhir pembersihan, pantai Sukaraja tidak bisa benar-benar bersih. Tiktoker bang Faik mengajak masyarakat melanjutkan kerja yang sudah dimulai Pandawara. Pada postingannya dia juga mengucapkan terimakasih karena kepedulian Pandawara yang asal Bandung kepada pantai di Bandar Lampung. 

Sementara untuk kondisi sungai Serayu, bila diamati dari jembatan Rejasa Banjarnegara, sekitaran tepi masih lebih bersih daripada Pantai Sukaraja, Bandar Lampung. Meskipun sangat susah menemukan warna sungai Serayu jernih seperti sungai Aare di Swiss. 

Saat dihubungi Banjarnegaraku.com, Akhmad Fajar dari Komunitas Pinggir Sungai Serayu, menyayangkan masih ada oknum yang membuang sampah ke sungai. Bahkan pada pagi hari masih ditemukan satu dua orang yang BAB di pinggir sungai atau di aliran irigasi yang menuju sungai. 

Baca Juga: 2 Bank Sampah di Bali Sabet Juara Nasional, Banjarnegara Harus Tahu Realitanya

Oknum pembuang sampah ke sungai bisa ditemukan di jembatan Rejasa atau di jembatan Stadion. "Bisa dipantau jam 6 sampai jam 8 pagi....sekarang sudah berkurang tapi masih ada, sambil jalan (sambil) buang sampah pakai tas kresek," ujar Fajar. 

Hal semacam ini ditemukan tidak hanya di sungai Serayu, namun juga di anak sungai di bagian hulu. Khaniman dari Komunitas Peduli Sampah (Kompas) di Wanayasa, sekaligus komunitas peduli sungai Sikunang, masih sering menemukan sampah di sungai. 

Sungai Sikunang merupakan salah satu anak sungai yang akan mengalir dan bersatu dengan sungai Serayu. "(Serayu kotor) ..soalnya kan banyak sekali kiriman sampah dari hulu..termasuk dari Sikunang juga pak" ujar Khaniman menjelaskan. 

Sampah yang ditemukan Khaniman selain plastik juga popok sekali pakai (pampers). Kompas asuhannya mengubah pampers menjadi pot-pot tanaman. Selain mengurangi sampah anorganik, juga memanfaatkan sampah jadi barang lebih berguna. 

Baca Juga: Ribuan Masyarakat Gabung dengan Pandawara Bersihkan Pantai Terkotor No 2 di Indonesia

Khaniman justru mempertanyakan, kira-kira sampah yang dikumpulkan Pandawara dibuang ke mana? Apakah dengan mengumpulkan sampah dari sungai atau pantai masalah sampah lalu selesai di TPA? "... tapi ngga tau hasil sampahnya diapakan. Saya pernah ngeDM (Pandawara) tapi ngga pernah dibalas," ujarnya

Selain bertindak tidak membuang sampah sembarangan, sebaiknya semua lapisan masyarakat juga mulai memikirkan nasib akhir sampah. Sampah bukan dibuang ke sungai yang bermuara ke laut dan pantai pastinya. 

Sampah lebih bijak mulai diolah dari rumah-rumah yang menghasilkan sampah. Bisa dimulai dengan memisahkan sampah organik untuk dijadikan kompos. Sedangkan sampah anorganik bisa dipilah dan diberikan ke pemulung atau disetorkan ke bank sampah terdekat. ***

 

 

 

Editor: Ali A

Sumber: wawancara narasumber Pandawara group official

Tags

Terkini

Terpopuler