BANJARNEGARAKU.COM - Sejak 18 September hingga 1 Oktober 2023 kemarin, Polda Metro Jaya telah menggelar Operasi Zebra Jaya 2023. Dalam operasi ini, setidaknya ada 15 pelanggaran lalu lintas dan selanjutnya telah dilakukan penindakan pada para pelanggar.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, khusus wilayah hukumnya tercatat empat jenis pelanggaran terbanyak yang dilakukan pengendara.
Baca Juga: 6.520 Personel Gabungan Diterjunkan, Polda Metro Jaya Lakukan Pengamanan Demo Buruh di Patung Kuda
"Terdapat empat jenis pelanggaran yang paling banyak dilakukan penindakan oleh petugas yaitu tidak menggunakan helm SNI sebanyak 35, melawan arus 46, parkir liar 50, dan melanggar marka jalan 4," ungkap Ade Ary pada wartawan, Minggu 1 Oktober 2023.
Dilansir banjarnegaraku.com dari PMJ News pada 2 Oktober 2023, Operasi Zebra Jaya, Polisi: Ada Empat Jenis Pelanggaran Terbanyak di Jaksel.
Ditambahkan Ade Ary menjelaskan, di wilayah Jakarta Selatan secara total terdapat 143 tindakan dengan tilang elektronik (E-TLE), 1.826 tindakan dengan teguran, kegiatan penyuluhan 1.933, pemasangan spanduk, dan pembagian brosur sejumlah 2472.
Baca Juga: Update Pagi AG19: Indonesia 10 Besar?
Kepolisian Lakukan Edukasi, Pencegahan, dan Penindakan
Dalam pelaksanaan operasi tersebut, lanjut Ade, petugas kepolisian melakukan upaya-upaya kombinasi seperti edukasi, pencegahan, dan penindakan sebagai langkah terakhir.
"Operasi Zebra Jaya 2023 boleh saja berakhir, namun kegiatan-kegiatan edukatif, pencegahan dan penindakan akan tetap dilanjutkan," ujarnya.
"Diharapkan dengan momentum operasi zebra ini kesadaran masyarakat semakin tinggi, disiplin berlalu lintas meningkat, sehingga dampak terburuk dari perilaku di jalan raya bisa dicegah," imbuhnya.
Ade Ary menyebut keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas merupakan tanggung jawab bersama. Dia berharap masyarakat tetap tertib berlalu lintas ada atau tidak ada petugas.
"Tidak saja saat operasi masyarakat ikut aturan, namun setiap saat ada atau tidak ada petugas. Semua mulai dari kebiasaan yang akan membentuk karakter sebagai pelopor keselamatan berlalu lintas," pungkasnya.***