Ngaji Bareng Gus Fuad Plered dan Rofa Band, Berdakwah Sembari Berkesenian, Begini Selengkapnya

- 5 Februari 2022, 19:54 WIB
Ngaji bareng Gus Fuad Plered dan Rofa Band, berdakwah sembari berkesenian, masuk di hati kalangan muda Banjarnegara.
Ngaji bareng Gus Fuad Plered dan Rofa Band, berdakwah sembari berkesenian, masuk di hati kalangan muda Banjarnegara. /

BANJARNEGARAKU – Ngaji bareng Gus Fuad Plered dan Rofa Band, berdakwah sembari berkesenian, masuk di hati kalangan muda Banjarnegara.

Ngaji Bareng, Pesantren Jagongan Manfaat Banjarnegara hadirkan Gus Fuad Plered bersama Rofa Band, pada Selasa malam 2 Februari 2022 bertempat di Pikas Adventure.

Moment spesiaal tersebut dihadiri ratusan tokoh masyarakat, pemuda, kalangan profesional, dan kaum milenial, suasana tampak khidmat saat mengikuti sesi Ngaji Bareng, dan alunan shalawat yang dibalut musik pop rock kreatif ala Gus Fuad Plered dan Rofa Band.

Baca Juga: Hadapi Covid 19, Kapolres Banjarnegara Minta Satpam Mampu Tegakkan Prokes

Uniknya, dalam acara bertajuk "Ngimpi Bareng Musisi" itu, tak ada kesan musik bernuansa padang pasir dalam empat lagu yang membuka acara, yakni: Permataku, Engkaulah Permataku, Rindu Rasul, dan Manaqib Guru Sekumpul.

Ini salah satu langkah Gus Fuad Plered, untuk berdakwah dengan berkesenian, yakni dengan cara lebih simpel, sehingga mudah diterima, terutama oleh kalangan milenial.

Seperti dalam lagu "Dia Slalu Menyayangimu" yang dibalut syair dan aransemen musik yang apik.

Namun begitu, esensi dakwah yang terwakili dalam liriknya mudah dipahami dan mengena di hati.

"Saya selalu tertarik pada para pendosa. Saya kurang tertarik dengan orang orang yang tidak lagi bisa berdosa," begitu disampaikan Gus Fuad saat sesi ngaji bareng.

Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 6 SD Halaman 64, Sebutkan Satu Contoh Perbuatan Baik yang Harus Kita Lakukan di Rumah

"Kenapa? kalo orang sudah tidak lagi bisa berdosa, sudah tahu jalannya ke surga. Tapi kalo orang berdosa kadang-kadang suka lupa jalan ke surga," ungkap Gus Fuad.

Agama ada kalanya dihidupkan dari jiwa jiwa yang mati, bukan dari jiwa yang sudah hidup atau ada.

"Mari kita syukuri apa yang diberikan Allah kepada kita. Bersyukurlah dengan cara kita masing masing," ajak pria kelahiran Yogyakarta, 8 Oktober 1970 itu.

Gus Fuad Plered juga dikenal sebagai KH Muhammad Fuad Riyadi.

Dia adalah pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Tradisional Roudlotul Fatihah di Plered, Bantul, Yogyakarta.

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 5 SD MI Tema 7 Halaman 191 192 193 Surat Undangan Setengah Resmi

Sementara itu, pengasuh Pesantren Jegongan Manfaat Banjarnegara, Ustadz Syafruddin Maulana Lc MHI, mengatakan, ngaji bareng seperti ini akan membawa hikmah positif bagi perkembangan spiritual masyarakat, utamanya kalangan muda.

Lebih jauh Kang Maul panggilan akrabnya, menjelaskan bahwa Jegongan Manfaat adalah pesantren kotemporer berbasis pendidikan yang ramah keluarga, anak anak dan kalangan muda.

Kegiatannya antara lain: Pengajian rutin, Srawung Manfaat, Pitutur Quran, dan kajian tematik ilmu pengetahuan bersama pakar di bidangnya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Indro Warkop, Pelawak Senior, Komedian Legendaris Indonesia Lengkap dengan Umur dan Zodiak

Adapun progres pembangunan gedung Pesantren Jagongan Manfaat kini sudah mencapai sekitar 80 persen, yang terletak di Desa Bantarwaru, Kecamatan Madukara.

"Pesantren Jagongan Manfaat punya visi membangun pemahaman kalo "ngaji itu asyik. Ngaji itu nggak sepaneng, gak kaku. Ada seriusnya memang, tapi setelah itu bisa jegongan, bisa ngobrol sambil ngopi, nglinting," terang Kang Maul.

Pihaknya merangkul semua kalangan utamanya kaum muda, bahwa ngaji itu asyik, bukan momok, dan acara "Ngimpi Bareng Musisi" ini pun ngepasi waktunya dengan rutinan Jegongan Manfaat tiap awal bulan di Joglo Pikas.

"Alhamdulillah berlangsung hangat namun tetap khidmat," terang Kang Maul.***

Editor: Dimas Diyan Pradikta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah