Pihaknya juga berharap nantinya siswa menjadi agen kemanusiaan dengan peran serta aktif mengumpulkan data dan mengenal kerawanan bencana ketika curah hujan tinggi.
Salah satu peserta diskusi Sumarlan menyambut baik dengan adanya kegiatan FGD sebagai salah satu moment penguatan mitigasi bencana alam di Banjarnegara.
Baca Juga: Breaking News! Sedang Dikendarai, Mobil Minibus di Banjarnegara Tiba-tiba Terbakar
“Keterlibatan perwakilan sekolah dasar dari wilayah kecamatan Pagentan, Wanayasa dan Pejawaran karena dari ketiga kecamatan merupakan daerah rawan longsor,” ujarnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, ketiga daerah tersebut merupakan hulu daerah aliran sungai (DAS) Merawu.
“Dengan pengenalan metode partisipatif semoga akan menjaga ekosistem diwilayah daerah aliran sungai dalam upaya konservasi alam mencegah bencana,” lanjutnya.
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 10 sekolah dasar mendapatkan sarana prasarana seperti alat tulis, jas hujan serta sepatu boot sebagai pilot percontohan kegiatan.***