Untuk mencapai gudang di Banjarnegara, petani harus menumpuh perjalanan hingga satu hari lamanya.
Selain menerima kopi dari wilayah atas, gudang kopi Banjarnegara juga saat itu menampung kopi dari wora-wari, Tunggara, Wanadadi dan Punggelan.
Setelah kopi terkumpul dari beberapa wilayah, kemudian dikirim dan dibawa ke Purbalingga dan diteruskan ke Cilacap melalui sungai Klawing dan sungai Serayu.
Dari sini kita bisa melihat bahwa kopi Banjarnegara pada era tersebut (1800-an) telah merajai dan dinikmati oleh masyarakat sampai ke beberapa daerah.
Baca Juga: Warga Desa Lengkong Temui Pj Bupati Banjarnegara, Buntut Kades Lakukan Asusila
Hingga kini, kopi Banjarnegara terus berkembang dan beberapa diantaranya dibudidayakan dan berhasil meraih kualitas terbaik.***