Network
Para peserta bangga memperlihatkan karyanya masing-masing, dengan berbagai kreasi dan sentuhan seni bahan bekas diubah menjadi sebuah gaun dan kostum yang menarik.
Sebelumnya para siswa juga diajak untuk berkunjung ke tempat pengolahan sampah terpadu di Kedungrandu, Patikraja, Kabupaten Banyumas.
Mereka melihat secara langsung pengolahan sampah organik maupun non organik. Siswa di edukasi untuk peduli dengan lingkungan, mengumpulkan sampah, mengolahnya dan menghasilkan sesuatu yang bisa mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan siswa kelas VIII juga terlihat sangat antusias untuk menunjukkan kreatifitasnya, hal ini ditunjukkan dengan semangat dan persiapan yang sedemikian rupa serta rela menunggu giliran tampil diatas panggung.
p5
Baca Juga: Angkat Kearifan Lokal P5, Berikut Ragam Kreasi Kerajinan Fungsional Sehari-hari
Para siswa kelas VIII menampilkan miniatur rumah adat, tarian daerah, menyanyi lagu daerah dan fashion show pakaian adat dari Jawa, NTT, Aceh, Sulawesi, Kalimantan, Papua, Maluku dan Sumatera. Mereka menyemangati dan menikmati penampilan dan karya dari teman-teman lainnya.
“Terima kasih kepada Kepala Sekolah, Komite, Tim P5, Fasilitator projek, Bapak dan Ibu guru, staf TU, siswa dan orang tua/wali yang telah mendukung kegiatan gelar karya P5", ungkap Khamdan Muhaimin, S.Pd, Gr ketua panitia gelar karya.
“Selain itu melalui gelar karya juga diharapkan menjadi ajang bagi siswa untuk meningkatkan sikap mandiri, gotong royong dan kreatif sesuai dengan profil pelajar Pancasila”, terangnya.
Dalam gelar karya, peserta didik diberi kesempatan untuk berkolaborasi dan bekerja sama dengan teman-temanya untuk membuat suatu karya.
Kegiatan gelar karya di buka oleh Kepala Sekolah Rojat, S. Pd yang disaksikan oleh siswa, guru, tim p5, staf TU, fasilitator projek ,orang tua/wali siswa dan komite yang juga turut menyemangati dengan menggunakan kostum Bhinneka Tunggal Ika.
