Tradisi Nyadran, Warga Petambakan Banjarnegara Bersihkan Kuburan

- 6 Maret 2024, 21:07 WIB
Tradisi Nyadran dengan melakukan bersih kuburan
Tradisi Nyadran dengan melakukan bersih kuburan /Brave/Heni

BANJARNEGARAKU.COM - Bulan Ramadhan disambut warga Desa Petambakan melalui tradisi Nyadran. Tradisi masyarakat Jawa salah satunya dengan melaksanakan gotong royong membersihkan kuburan desa. 

Pada Minggu 3 Maret 2024 ratusan warga dengan aneka peralatan kebersihan membersihkan makam Marga Pati. Kuburan desa ini berada di sebelah jalan utama provinsi Ruas Banjarnegara-Wanayasa. 

Baca Juga: Anti Ribet, Menu Sahur Praktis dan Bergizi untuk Seminggu

Tradisi ini sudah berlangsung puluhan tahun secara turun temurun. Bahkan tak hanya sekali, paling tidak setahun dua kali mereka lakukan, utamanya menjelang Ramadhan.

Dilansir dari situs kebudayaan.jogjakota.go.id, Nyadran merupakan salah satu tradisi yang masih lekat dalam kehidupan masyarakat Jawa. Nyadran berasal dari bahasa Sanskerta “Sraddha”yang artinya keyakinan.

Menurut Yanu Endar Prasetyo, Nyadran atau Sadranan adalah tradisi yang dilakukan oleh orang jawa yang dilakukan di bulan Sya’ban (Kalender Hijriyah) atau Ruwah (Kalender Jawa) untuk mengucapkan rasa syukur yang dilakukan secara kolektif dengan mengunjungi makam atau kuburan leluhur yang ada di suatu kelurahan atau desa.

Baca Juga: Sebentar Lagi Masuk Bulan Ramadhan, Yuk Intip Manfaat Berpuasa bagi Tubuh Kita

Ketua RT 02 RW 01 Amar Maruf mengatakan, kegiatan gotong royong bersihkan kuburan selain dalam rangka menyambut Ramadhan juga dalam rangka mempererat kebersamaan diantara warga.

"Apa lagi kemarin baru saja Pemilu dimana warga banyak berbeda pilihan. Dengan kegiatan ini, masyarakat kembali menyatu, saling bercanda sekaligus mengingat kematian, bahwa hidup di dunia tidak abadi," ujar Amar.

Halaman:

Editor: Aris BRAVE

Sumber: liputan kebudayaan.jogjakota.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x