"Level tertinggi adalah menghadapi maksiat, seperti Nabi Yusuf menghadapi godaan Zulaikha. Ini seperti pula pemimpin yang diharapkan pada godaan jabatan, suap dan sebagainya. Maka jadilah pemimpin yang tidak merepotkan dan membuat rakyat susah. Jangan sampai didoakan jelek oleh Nabi: Siapapun umatku yang diamanahi menjadi pemimpin kemudian merepotkan rakyat, maka repotkan dia ya Allah. Susahkan saat sakaratul maut," tandas Adam.
Baca Juga: Peringati Nuzulul Quran, Bupati Tiwi Buka Puasa hingga Tarawih Bersama ASN Purbalingga
Sebaliknya, tambah Adam, bagi pemimpin yang lembut dan memudahkan rakyat, maka Nabi pun mendoakan untuk mudahkan pemimpin tersebut.
Pejabat Bupati Banjarnegara yang diwakili oleh Sekda Indarto dalam sambutannya berharap, masyarakat Banjarnegara tetap bersatu, utuh dengan nilai-nilai Al Quran.
"Hajatan nasional Pemilu telah usai, saatnya bersatu membangun Banjarnegara," ajak Indarto.
Baca Juga: Gudang Amunisi Armed di Perbatasan Bogor- Bekasi Meledak dan Terbakar
Sementara itu Ketua Takmir Masjid An Nur Fahmi Hisyam dalam sambutannya mengatakan, SI merupakan Ormas tertua di Banjarnegara, saudara tua dari Muhammadiah dan Nahdatul Ulama. Ia berharap persatuan antar umat di Banjarnegara dapat terus terjaga.***