BANJARNEGARAKU.COM - Fenomena embun es atau lebih dikenal sebagai bun upas di bahasa lokal kembali terjadi di Dieng Kamis pagi 6 Juni 2024.
Cuaca di sekitar kabupaten Banjarnegara pagi hari terpantau cerah dengan sedikit awan. Hal ini sesuai dengan perkiraan cuaca yang dirilis BMKG. Perkiraan cuaca menampilkan citra satelit yang diambil pada pukul 06.00 WIB.
Pantauan youtuber Brent sastro sekaligus pemilik akun Instagram @brentsa*** menampilkan video saat di dekat AWS milik Satklim (Stasiun Klimatologi) Semarang yang ditempatkan di Dieng.
Baca Juga: Eksistensi Muhammadiyah dari Zaman Penjajahan hingga Milenial, Patut diacungi Jempol
Dilansir dari situs BMKG Satklim Sumsel, Automatic Weather Station (AWS) merupakan stasiun cuaca otomatis yang didesain untuk mengukur dan mencatat parameter-parameter meteorologi secara otomatis.
Pada video yang direpost oleh Instagram @banjarnegaraberani tampak kameramen mendekati rerumputan dekat AWS lalu menyentuh dan mendapatkan sedikit embun es yang mirip salju.
Video yang diunggah sekira pukul 7.30 WIB pada hari yang sama dengan kejadian embun es hanya menginformasikan bahwa Dieng sudah mulai membeku. Sementara untuk lokasi, Brent menuliskan video diambil di Pelataran Candi Arjuna Dieng.
Baca Juga: Apa Hukum Menawar Hewan Kurban yang Dijual? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad....
Mengkonfirmasi embun beku ke Satklim Semarang, didapatkan fakta mengejutkan. Kepala Satklim Semarang Iis Widya Harmoko mengungkap bahwa suhu minimum tercatat pada AWS bukanlah 0°C atau di bawah itu.
![Citra Satelit Jawa Tengah Kamis 6 Juni 2024](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/06/06/2507081436.jpg)
“Suhu minimum 2 hari terakhir terukur sekitar 5 derajat (Celcius),” ujarnya sambil menyertakan grafik pantauan suhu di Dieng pada 7 hari terakhir.
Kemarin 5 Juni 2024 pada pagi hari, Aryadi Darwanto pengamat embun es di Dieng juga melaporkan adanya fenomena es tipis. Aryadi menemukan lapisan es di terpal hitam dan dia mengeriknya.
Iis dari Satklim Semarang menjelaskan bahwa alat pantau suhu terletak pada ketinggian 120 cm dari tanah. Kemungkinan hal ini menyebabkan perbedaan pemantauan suhu. Di alat terbaca 5°C sementara pada rumput di permukaan tanah suhunya mendekati 0°C atau di bawah itu.
“Dan biasanya suhu di permukaan tanah lebih rendah dibanding suhu yg terbaca di sensor,” jelasnya.
Tidak hanya di Dieng suhu lebih dingin namun di Banjarnegara dan Semarang pun merasakan suhu lebih sejuk pada Kamis pagi ini.
Fenomena Embun es atau Bun upas dalam bahasa lokal bisa sering ditemui pada musim kemarau. Bulan Juni-Agustus adalah waktu yang tepat bagi wisatawan yang ingin menemukan es alami di Dieng.
Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah cuaca cerah dan sedikit awan dari malam hingga pagi. Hal ini berkaitan dengan naiknya udara hangat dan turunnya udara yang lebih dingin tanpa halangan awan. ***