Belum Sempat Ditetapkan Cagar Budaya, Kereta Gula di Klampok Sudah Kembali ke Belanda

- 16 Juni 2024, 13:30 WIB
Salah satu kereta dari DuCroo & Brauns di Belanda
Salah satu kereta dari DuCroo & Brauns di Belanda /Brave / Banjarnegaraku/Heni

Baca Juga: Jika Galbay Shopee PayLater Harus Waspada DC Gadungan, Berikut Ciri-Ciri dan Cara Menghadapinya!

Dilansir dari Flickr milik Bagus Widayanto, DuCroo & Brauns adalah sebuah perusahaan teknik kecil dari Belanda. Awalnya didirikan pada tahun 1906 di kota Weesp. Perusahaan ini banyak memproduksi lokomotif uap, namun semuanya dikirim ke Hindia Belanda di mana banyak yang bertahan hingga era modern bahkan masih beroperasi. 

Sementara Ir. Widoyoko MSc yang juga adalah penulis buku "De Bergkoningin: Lokomotif Uap Raksasa di Pegunungan Indonesia”. Dia berharap ke depan ada lagi lokomotif uap di Indonesia yang dibawa pulang kampung ke Belanda. 

Ir. Widoyoko adalah Ketua Masyarakat Kereta Api Indonesia (MASKA) dan memiliki semangat yang mendalam untuk melestarikan warisan perkeretaapian Indonesia. Ia banyak menulis tentang sejarah lokomotif uap di Indonesia dan terlibat dalam restorasi beberapa lokomotif.

Baca Juga: Contoh Soal IPA Kelas 9 SMP MTs Topik B. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan Kurmer dan Kunci Jawaban

Tanggapan ketua TACB Banjarnegara

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banjarnegara Heni Purwono berkomentar tentang pameran di Belanda tersebut. Dia ingin Banjarnegara perlu lebih memperhatikan keberadaan cagar budaya. 

"Ada langkah maju dengan adanya TACB dan sebentar lagi juga ada Perda Cagar Budaya. Kami di TACB akan bekerja keras melakukan kajian terhadap semua objek diduga cagar budaya untuk penetapan cagar budaya agar terjamin kelestariannya," ujar Heni. 

Heni menginformasikan bahwa dalam waktu yang tidak lama lagi, eks stasiun Kereta Api Banjarnegara akan diajukan kepada Bupati untuk ditetapkan. Berikutnya juga situs PG Klampok akan menyusul. 

Baca Juga: Mau Buat Rekening Keluarga di aplikasi DANA? Berikut ini Cara Membuat Rekening Keluarga di Aplikasi DANA

"Kami juga banyak berkomunikasi dengan Pak Widoyoko di Amsterdam dan juga teman-teman komunitas railfans. Karena kereta dan pabrik gula merupakan satu rangkaian sejarah di Banjarnegara, maka kami upayakan agar objek-objek di keduanya dapat segera ditetapkan menjadi cagar budaya,” kata Heni menerangkan. 

Halaman:

Editor: Aris BRAVE

Sumber: Disparbud Banjarnegara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah