“Sebaik apapun program yang dimiliki oleh bupati, oleh kades tidak akan sukses dan berhasil tanpa adanya sengkuyung warga masyarakatnya. Jadi kunci sukses adalah kekompakan dari warga masyarakat yang ada di lapangan,” jelas Bupati Tiwi.
Dalam situasi pandemi covid-19, pemimpin baik Bupati maupun Kepala Desa dituntut untuk berlomba-lomba agar memiliki ide kreatif guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ataupun Pendapatan Asli Desa (PADes).
“Oleh karenanya pemimpin baik di Kabupaten maupun di Desa harus berlomba untuk bisa memiliki ide kreatif agar PAD dan PADesnya bisa bertambah. Salah satu yang dilakukan adalah penguatan kelembagaan dalam hal ini BUMDes,” ungkapnya.
Baca Juga: Menyimpulkan Isi Sebuah Iklan, Kunci Jawaban Kelas 5 SD MI Tema 9 Halaman 121
Tiwi berharap direktur BUMDes AL Falah harus bisa berkontribusi terhadap penambahan pendapatan asli desa.
Direktur BUMDes Al Falah Kismo Hari Nugroho, mengatakan, BUMDes Al Falah saat ini baru rintisan dengan membangun Kebun Buah Bukit Pleci desa Nangkod.
Kebun buah bukit Pleci ini belum menghasilkan buah-buahan, karena semua pohonnya masih muda.
Luas Kebun Buah milik BUMDes Al Falah ini seluas 4 Ha, terbagi 2,5 ha ditanami alpokat, 0,5 ha jambu dan 1 ha ditanami pohon durian.
Kebun buah bukit Pleci kedepan akan dikembangkan menjadi obyek wisata edukasi dengan memadukan dunia pertanian dan perternakan.
Baca Juga: Dukung Akses Wisata, Jalan Karangreja Kutabawa Segera Dilapis Tambah Aspal