Situasi itu digambarkan melalui tembang Sulasih Sulanjana yang mengalun dengan sakral.
"Alhamdullillah saya bisa bergabung dengan mereka, mas Rianto. (Ini) kolaborasi yang luar biasa. Dan kita kemarin (hanya) latihan satu minggu, tapi ini luar biasa. Terima kasih," kata Erna.
Tarian garapan Rianto ini terlihat rancak, tegas dan berwibawa. Sebagai penggambaran dari semangat juang para pasukan di bawah pimpinan Panglima Singadipa.
Tak ayal, pagelaran itu pun itu mampu menyedot ratusan pengunjung yang memenuhi arena.
Di tengah pementasan, koreografer asal Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor itu juga menyelipkan permainan tradisional seperti jonjang, kunclungan hingga kesenian gubrag lesung.
Kehadiran duet pelawak Ciblek dan Ki Budjel menambah semarak suasana. Mereka mampu mengocok perut penonton yang hadir meski berdialog dalam dialek banyumasan.
Pentas itu ditutup dengan kesenian barongsay yang beradu dengan grup calung.
Baca Juga: Lirik Lagu Garuda Pancasila, Refleksi Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni, Ini Selengkapnya