Sehingga IKM dapat mewujudkan produktivitasnya dan dapat meraih pasar-pasar baru di sektor industri otomotif,” tambahnya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Purbalingga Agus Winarno mengatakan, bahwa sejak tahun 2020 ekonomi Purbalingga sudah mengarah menjadi daerah industri.
“Oleh karena itu apa yang sudah dilakukan oleh masyarakat Purbalingga, dengan adanya industri knalpot maka untuk bisa meningkat menjadi Industri komponen alat angkut tidaklah terlalu sulit untuk dikembangkan.
Ini akan menjadi kesinambungan dari industri knalpot yang sudah ada di Purbalingga” katanya.
Sementara itu, perwakilan IKM logam Purbalingga Kusumo Purwanto pemilik Ar Rayyan Plating menyampaikan, adanya kendala dan tantangan yang dihadapi IKM di Purbalingga.
Menurutnya ketidakpastian pasar menjadi masalah utama saat ini, selain itu keterbatasan peralatan juga menghambat produksi.
“Kami berharap UPTD Logam bisa menjadi pusat bisnis, jangan hanya memperkenalkan tetapi menjadi moderator dan juga fasilitator dengan industri besar untuk menyalurkan produk IKM,” pungkasnya.***