BANJARNEGARAKU.COM - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyebut kemudahan teknologi ibarat dua sisi mata uang, yang bisa membuka peluang masuknya paham asing yang bertentangan dengan ideologi kita, Pancasila. Bupati Tiwi mengingatkan agar generasi muda memiliki filter yang kuat agar tidak terhanyut dan justru menjadi korban dari sisi negatif kemajuan teknologi.
“Hati-hati jangan sampai paham-paham intoleransi dan radikalisme merasuki jiwa dan pikiran adik-adik karena akan membuat kalian apatis,” kata Bupati Tiwi saat memberikan motivasi kepada ratusan siswa SMK Negeri 1 Bojongsari pada acara Bupati Mengajar, Kamis 13 Juni 2024.
Baca Juga: Jelang Hari Raya Idul Adha, Kapan Puasa Arafah 2024 dan Apa Keutamaannya? Berikut Selengkapnya...
Bupati menyebut selain menjadikan apatis, paham radikalisme dan intoleransi juga rentan membuat generasi muda tidak menghargai adanya perbedaan, tidak memiliki rasa cinta dan bangga kepada bangsa sendiri.
“Jangan sampai paham-paham ini mem-brainwash para generasi muda,” tegas Bupati Tiwi.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Tiwi juga menyampaikan materi tentang konsep Empat Pilar Kebangsaan, yang terdiri dari Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika yang dibungkus dalam bentuk kuis berhadiah.
Bertepatan dengan Bulan Pancasila yang saat ini dicanangkan Pemkab Purbalingga, Bupati Tiwi meminta dan berharap kepada siswa-siswi SMK Negeri 1 Bojongsari bisa mengimplementasikan nilai-nilai luhur yang ada di lima sila dalam Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kepala SMKN 1 Bojongsari Giyato menyebutkan di sekolahnya memiliki lima kompetensi keahlian yakni, perhotelan, kuliner (tata boga), tata busana, kecantikan, desain komunikasi visual serta sejumlah kegiatan ektrakulikuler yang ditujukan sebagai kompetensi tambahan para siswa.