“Saya rasa tema ini sangat cocok dengan kondisi Jateng saat ini. Yang mana tadi saya sampaikan, bahwa pada Januari hingga Juni, perubahan iklim yang ekstrem,” tuturnya.
Hujan yang cukup besar, imbuh Nana, menyebabkan daerah, seperti Demak dan Grobogan, mengalami bencana alam banjir yang diikuti dengan kerugian yang cukup besar. Dampak sangat besar dialami di Jateng tercatat ada 192 bencana hidrometeologi di Jateng.
“Kita harapkan betul jaga hutan, jaga lingkungan hidup dan melakukan inovasi, supaya bisa menjaga lingkungan,” harap orang nomor satu di Jateng ini.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jateng, Widi Hartanto mengatakan, dalam kegiatan ini dilakukan peluncuran Gerakan Pemulihan Lahan dan Penyelamatan Hutan.
“Ini salah satu isu penting, karena emisi gas rumah kaca, salah satunya dari sektor kehutanan,” katanya.
Pemprov mengajak stakeholders bersama sama melakukan gerakan penyelamatan hutan, melakukan rehabilitasi hutan, melakukan penanaman dan melakukan upaya konservasi lainnya agar hutan semakin baik.
Baca Juga: Kapan Dan Dimana Nonton 'Rising Impact': Informasi Tayang dan Streaming
Dengan lahan hutan di Jateng sekitar 650 ribu hektare masuk hutan negara, dan sekitar 700 ribu hektare hutan rakyat. Kedua hutan itu mempunyai peran penting untuk menyerap karbon. Jadi, bisa mengurangi dampak perubahan iklim.
“Kami juga lakukan kegiatan uji emisi kendaraan bermotor gratis. Silakan kendaraan bermotor gratis uji emisi,” ujar Widi.