BANJARNEGARAKU – Penjual sapu lidi naik haji. Kabar yang menggembirakan. Penjual sapu lidi ini berhasil berangkat naik haji dengan hasil menabung Rp10 ribu per hari.
Ketekunan dan keteguhan seorang nenek asal Dukuh Kidul pasar Desa Keprabon Kecamatan Pulanharjo Klaten. Mursidah penjuan sapu lidi yang berusia 67 tahun dijadwalkan berangkat haji pada Juni 2023.
Mursidah penjual sayuran keliling dan sapu lidi ini berjualan menggunakan sepeda ontel selama 30 tahun. Setiap hari menyisihkan uang Rp10 ribu untuk ibadah haji.
Baca Juga: Trik Menjual Perhiasan Emas, Awas! Jangan Sampai Rugi!
Seperti dilansir Banjarnegaraku pada youtube Bulletin iNews Mursida seorang nenek lincah penjual sapu dengan semangat menjajakan sapu lidi keliling kampung.
Mursida berhasil membayar biaya haji sebesar Rp25 juta dan melunasi biaya 24 juta.
Menurut salah satu anaknya Sri Murcianti mengatakan biaya haji sebagian besar usaha Mursida sendiri sisanya dibantu oleh anak-anaknya.
Mursida tinggal seorang diri di rumahnya. Rumah Mursida sangat sederhana dengan lantai semen dan dinding tembok. Suami Mursida sudah meninggal tahun 1999. Keempat anaknya tidak dengannya tapi masih dalam satu desa.
Baca Juga: Rahasia Orang China dalam Mengatur Keuangan, Cepat Kaya dan Jauh dari Hutang
Mursida setiap hari jualan sayur dan sapu lidi keliling kampung. Sayur yang dijual dengan harga sebesar Rp3 ribu hingga Rp4 ribu. Sementara sapu lidi dijual dengan harga Rp6 ribu.
Keuntungan penjualan setiap hari disisihkan untuk biaya haji.Biaya haji dapat dilunasi dengan jumlah Rp49 juta.
Anak-anak Mursida berharap perjalanan haji ibunya bisa lancar dan dimudahkan hingga pulang kembali ke tanah air dalam kondisi yang sehat.***