Gempa Guncang di Pacitan, Menurut Primbon Jawa Ternyata Ini Arti Gempa di Bulan Suro saat Malam Hari

24 Juli 2023, 12:29 WIB
Ilustrasi Primbon Jawa. Gempa Guncang di Pacitan, Menurut Primbon Jawa Ternyata Ini Arti Gempa di Bulan Suro saat Malam Hari /Riyanto Jayeng/Pix abay

BANJARNEGARAKU.COM - Pada hari Minggu, 23 Juli 2023 pukul 19.33 WIB kembali terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,7 mengguncang Pacitan, Jawa Timur. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan pusat gempa berada di 84 km Barat Daya Pacitan, Jawa Timur.

Sedangkan berlokasi tepatnya berada di 8,94 Lintang Selatan, 111.04 Bujur Timur di kedalaman 10 kilometer. Gempa terjadi pada pukul 19.33 WIB. "Tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG. Pada gempa tersebut belum diketahui adanya korban maupun kerusakan akibat gempa tersebut.

Baca Juga: Ngudhar Rasa Spesial Bulan Muharram, Wayang Santri Akan Hadir di D'kuwondogiri Blambangan Banjarnegara

Dilansir Banjarnegaraku.com dari Portal Sulut pada 23 Juli 2023, Gempa Pacitan Terjadi di Bulan Suro, Ternyata ini Arti Gempa di Bulan Suro saat Malam Hari Menurut Primbon Jawa.

Diketahui bila dilihat pada Primbon Jawa, ternyata setiap peristiwa ada maknanya, salah satunya soal gempa. Primbon Jawa membahas mengenai terjadinya gempa bumi. Di dalam kitab primbon berjudul Betaljemur Adammakna, gempa bumi membawa pesan tersendiri dari Yang Maha Kuasa.

Penafsiran gempa bumi di kitab primbon ini berdasarkan penanggalan dalam kalender Jawa. Penafsiran juga dilakukan berdasarkan waktu terjadinya gempa bumi, siang ataupun malam hari. Lantas, bagaimana jika terjadi gempa di bulan Suro pada malam hari, apa artinya?

Baca Juga: Siap-siap Jenggawur Art Festival 2023 Bakal Digelar Kembali, Mengusung Tema “The Revival of Culture”

Simak tafsir gempa menurut Primbon Jawa berikut ini:

1. Sura

Bila gempa terjadi pada siang hari di bulan Sura, dianggap sebagai pertanda buruk. Di masa depan, konon akan muncul wabah penyakit. Sedangkan apabila gempa bumi terjadi pada malam hari, maknanya akan terjadi kelangkaan bahan makanan.

2. Sapar

Bila gempa bumi terjadi pada siang hari di bulan Sapar, maknanya banyak orang berpindah tempat untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Bila terjadi pada malam hari, maknanya kehidupan akan makmur, berkecukupan, dan tidak kekurangan. Bahkan, hewan ternak akan banyak berkembang biak karena sumber pakan ternak cukup melimpah.

Baca Juga: Di Banjarnegara Ada Emas Merah! Yuk Intip Keseruan Petani Desa Danakerta Tanam Jambu Citra

3. Rabiul Awal

Bila gempa terjadi di siang hari pada bulan ini, dianggap sebagai pertanda buruk karena kehidupan tidak akan tentram, banyak fitnah, dan banyak orang ingin menang sendiri. Namun, jika terjadi di malam hari, menandakan akan datang musim hujan yang disertai angin kencang.

4. Rabiul Akhir

Bila gempa di bulan ini terjadi saat siang hari, diyakini akan banyak orang saling bertikai yang menimbulkan banyak korban. Bila terjadi saat malam, menjadi pertanda masa-masa kemakmuran dan kebahagiaan.

Baca Juga: Samsat Keliling Banjarnegara Senin 24 Juli 2023, Ada di 3 Lokasi Berikut Jadwal Lengkapnya

5. Jumadil Awal

Bila gempa terjadi pada siang hari, dipercaya akan banyak hal buruk dan kejahatan yang merajalela. Bila terjadi di malam hari, pertanda akan terjadi kesusahan, gagal panen, dan krisis pangan.

6. Jumadil Akhir

Bila terjadi di siang hari, maka diyakini akan terjadi kemarau yang mengakibatkan gagal panen. Dampaknya, bisa memicu peningkatan aksi kriminalitas. Sebaliknya, jika gempa terjadi di malam hari pada bulan ini, dipercaya bisa membawa kebaikan, kehidupan aman, tentram, dan damai.

Baca Juga: Jadwal Mendeman Ebeg Banyumasan, Senin 24 Juli 2023: Purwonegoro Banjarnegara, Banyumas, Cilacap dan Kebumen

7. Rajab

Gempa yang terjadi di siang hari pada bulan Rajab memiliki makna buruk bagi orang yang memiliki usaha di bidang peternakan. Diyakini, hewan ternak bakal lebih mudah terkena wabah penyakit. Sementara itu, kalau gempa terjadi di malam hari, diyakini sebagai tanda bahwa akan terjadi banyak tindak kejahatan dan munculnya tipu muslihat.

8. Ruwah

Gempa yang terjadi di siang hari pada bulan Ruwah menandakan akan munculnya wabah penyakit ganas. Bahkan, dampaknya bisa membuat harga kebutuhan sehari-hari melambung. Sebaliknya, kalau gempa terjadi pada malam hari, justru menandakan kemakmuran dan harga kebutuhan pokok yang terjangkau.

9. Puasa

Gempa di siang hari pada bulan ini bisa dianggap sebagai pertanda akan terjadi banyak pertengkaran dan perselisihan di antara keluarga ataupun tetangga. Bila terjadi di malam hari, menandakan akan terjadi banyak perpindahan penduduk untuk mencari penghidupan yang lebih baik.

Baca Juga: Jadwal Mendeman Ebeg Banyumasan, Senin 24 Juli 2023: Purwonegoro Banjarnegara, Banyumas, Cilacap dan Kebumen

10. Syawal

Gempa yang terjadi di siang hari pada bulan Syawal menandakan banyak orang yang merasa prihatin dan mendekat kepada Tuhan. Jika terjadi pada malam hari, dipercaya sebagai tanda bahwa banyak terjadi perselisihan dan pembangkangan.

11. Zulkaidah

Gempa bumi di siang hari pada bulan ini menandakan kalau banyak orang yang melalaikan kewajiban kepada orangtuanya. Selain itu, banyak pejabat tinggi yang berselisih. Sedang apabila terjadi pada malam hari, menandakan banyak orang yang meninggal serta berpindah tempat.

Baca Juga: Jadwal Wayang Kulit, Senin 24 Juli 2023: Jenggawur Banjarnegara, Kebumen dan Ciamis

12. Besar

Kalau gempa terjadi di siang hari, dipercaya sebagai tanda akan datang wabah penyakit. Kalau terjadi pada malam hari, justru menandakan bakal datang kebahagiaan dan kemakmuran. Menariknya, jika gempa terjadi saat hujan, dianggap bisa memberikan berkah bagi petani. Mereka bakal mendapatkan panen yang berlimpah.

Demikianlah menurut Primbon Jawa ternyata ini arti gempa di bulan Suro saat Malam Hari. Semoga bermanfaat.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Portal Sulut

Tags

Terkini

Terpopuler