BANJARNEGARAKU.COM - Menikmati menu makanan favorit menjadi kebiasaan kita, namun bila diteruskan kebiasaan ini akan bermasalah dengan kesehatan. Sedangkan sebagian orang mengetahui, bahwa makanan cepat saji (fast food) kurang menyehatkan. Namun, hal tersebut tak membuat jenis olahan masakan ini kehilangan penggemarnya, karena nikmatnya.
Seperti halnya kita ketahui bersama, ternyata makanan cepat saji berkalori tinggi mungkin bukan pilihan sehat. Bahkan apabila dikonsumsi setiap hari secara berlebihan dapat meningkatkan efek buruk bagi kesehatan.
Baca Juga: PIP Bulan September 2023 Bakal Cair untuk Siswa SD, SMP dan SMA, Asalkan....
Dilansir banjarnegaraku.com dari PMJ News pada 2 September 2023, Hindari, Ini Efek Buruk Konsumsi Makanan Cepat Saji Secara Berlebihan.
Nah, Berikut ini ada lima efek samping jika mengonsumsi fast food dalam porsi besar secara rutin:
1. Meningkatkan Risiko Stroke
Pemilik Enjoy Food Enjoy Life Nicole Rodriguez menyebut meskipun makanan cepat saji cocok sebagai bagian dari diet seimbang secara keseluruhan, mengonsumsi lebih dari satu kali makan setiap hari secara teratur akan meningkatkan asupan natrium.
Baca Juga: Anies-Cak Imin Resmi Deklarasikan, Surya Paloh: Harus Kuat Hadapi Cobaan dan Godaan...
Mengonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan jelas dapat melampaui batas tersebut. Seiring waktu, asupan natrium yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke.
2. Berat Badan Bertambah
Jika Anda melihat pilihan di restoran cepat saji, makan burger, kentang goreng, dan soda dapat menambah setidaknya 1.000 kalori atau lebih dalam satu kali makan.
Mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan tubuh Anda setiap hari seiring berjalannya waktu dapat menyebabkan penambahan berat badan.
3. Tingkatkan Resiko Diabetes Tipe 2
Sebuah studi review yang dipublikasikan menemukan bahwa mengonsumsi makanan cepat saji lebih dari dua kali sepekan dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2, sindrom metabolik, dan kematian akibat penyakit jantung koroner.
Jika Anda menderita pradiabetes, mengonsumsi makanan cepat saji tidak akan memberikan pola makan seimbang yang diperlukan termasuk mengisi separuh piring dengan sayur-sayuran, lebih sering memilih biji-bijian, dan mengonsumsi protein tanpa lemak.
Baca Juga: KPU Banjarnegara Serahkan Estafet Kirab Pemilu kepada KPU Banyumas, Ini Selengkapnya..
4. Tingkatkan Kadar Kolesterol
Salah satu masalah makan di sebagian besar restoran cepat saji adalah jumlah lemak jenuh yang bertambah dalam satu kali makan. Berdasarkan pola makan 2.000 kalori, batas maksimal lemak jenuhnya adalah 22 gram per hari.
Anda dapat dengan mudah mengonsumsi 75 persen atau lebih asupan lemak jenuh dalam satu kali makan makanan cepat saji. Dalam beberapa kasus, Anda dapat mengonsumsi 100 hingga 150 persen lemak jenuh maksimum harian yang direkomendasikan.
Telah diketahui bahwa asupan lemak jenuh yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan kolesterol LDL (atau kolesterol jahat). Pedoman Diet 2020-2025 merekomendasikan tidak lebih dari 10 persen total kalori Anda berasal dari lemak jenuh karena alasan ini.
5. Berpotensi Kekurangan Nutrisi
Jika mengonsumsi banyak fast food, Anda mungkin kehilangan nutrisi penting. Pedoman Diet untuk Orang Amerika 2020-2025 mengidentifikasi empat nutrisi yang kurang dikonsumsi oleh semua orang Amerika, yaitu kalsium, serat, vitamin D dan potasium.
Serat, yang telah disebutkan di atas cenderung rendah pada makanan cepat saji. Anda mungkin tidak akan memenuhi kebutuhan tersebut.
Demikianlah risiko ketika kita sering menkonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan, akan ada Efek Buruk dan bermasalah dengan keshatantubuh kita.***
Dapatkan update pemberitaan banjarnegaraku.com di google news KLIK DISINI