Untuk memulai puasa agar orang tua melihat kondisi keseharian anak pada umumnya. Baik kondisi kesadaran maupun kondisi gizinya.
Secara praktis untuk melihat kondisi gizi seorang anak, sesuai ilmu kesehatan anak, bisa melihat tabel atau grafik pertumbuhan.
"Dari sisi kesehatan, kondisi anak demam apa tidak, nafsu makan baik apa tidak. Bila yakin, semua baik, klir, lalu ijin anak untuk berbicara. Boleh mulai berpuasa," terangnya.
Baca Juga: Tes IQ: Tebak 4 Kepribadian Seseorang Dilihat dari Caranya Membawa Tas
Berbicara tentang nafsu makan pada anak, lanjutnya, ini merupakan tantangan. Ada tiga faktor penting terkait makan pada anak. Diantaranya, yang memberi makan, yang diberi makan dan makanan itu sendiri," urainya.
Sementara itu, Diana Rahma, seorang psikolog menambahkan ketika mengajarkan berpuasa kepada anak dengan cara yang salah dapat menimbulkan luka psikis.
Lalu, bagaimana menumbuhkan motivasi pada anak agar ada keinginan berpuasa menurut psikolog Diana Rahma?
1. Mengenalkan
Pintu gerbang mendekatkan puasa dengan anak, sampaikan informasi yang benar. Kenalkan dengan kecintaan pada anak.
"Puasa merupakan perintah Allah bagi orang yang beriman, kalau mau berpuasa nanti diberi pahala dan disayang Allah," katanya.