dr Hening Widiawati: Muncul Kasus Hepatitis Akut Tanpa Etiologi, 'Kewaspadaan Tetap Harus Ditingkatkan'

- 6 Mei 2022, 22:53 WIB
dr Hening Widiawati Beri Penjelasan Mengenai Kasus Hepatitis Akut, 'Kewaspadaan Tetap Harus Ditingkatkan'
dr Hening Widiawati Beri Penjelasan Mengenai Kasus Hepatitis Akut, 'Kewaspadaan Tetap Harus Ditingkatkan' /Jati/Banjarnegaraku


BANJARNEGARAKU - Baru-baru ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan adanya kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia sejak 15 April 2022.

Berikut penjelasan dr Hening Widiawati mengenai kasus Hepatitis Akut yang baru baru ini terjadi, Ia menjelaskan dengan adanya kasus ini kewaspadaan tetap harus ditingkatkan.

Dengan adanya kasus Hepatitis Akut ini menurut dr Hening Widiawati pola hidup sehat dan kewaspadaan akan penyakit harus senantiasa dijaga.

Baca Juga: Destinasi Wisata Alam Rintisan, Curug Sumba Makin Diminati Pengunjung saat Lebaran

Dokter RSI Banjarnegara, dr Hening Widiawati saat dikonfirmasi mengatakan, berdasarkan informasi dan referensi yang dia dapatkan sejauh ini, Hepatitis Akut ini belum diketahui penyebabnya.

“Kewaspadaan tetap harus ditingkatkan, baru-baru ini ada tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta meninggal dunia, ketiga pasien ini meninggal dalam rentang waktu dua pekan terakhir hingga 30 April 2022,” katanya.

Baca Juga: Hati-hati Asam Urat! Paska Lebaran Idul Fitri, Berikut Penjelasan dr Rury

Ketiga pasien ini sendiri merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Adapun gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang, dan penurunan kesadaran.

Baca Juga: Berikan Pelayanan Prima kepada Masyarakat, Dindukcapil Banjarnegara Tetap Buka Selama Libur Lebaran

Dr Hening meminta kepada orang tua di Indonesia, jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera dibawa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

“Lebih baik waspada, tetap lakukan pola hidup bersih dan sehat,” ujarnya.

Baca Juga: Kapolres Banjarnegara: Arus Balik Lebaran Jalur Tengah Ramai Lancar dan Kondusif

Untuk gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi sendiri adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (Penyakit Kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah).

Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.

Baca Juga: Mari Melaksanakan Salat, Kunci Jawaban Ayo Berlatih PAI Kelas 4 SD MI Halaman 103

Sementara itu, Direktur RSI Banjarnegara, dr Agus Ujianto MSi Med SpB mengatakan, pihaknya sudah membuat surat edaran untuk seluruh karyawan, berdasar Surat Edaran Kementrian Kesehatan RI Nomor: HK.02.02/C/2515/2022 Tentang Kewaspadaan Terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut Yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology).

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Brebeg, Arti dan Kalimat Berbahasa Jawa

“RSI Banjarnegara melaksanakan beberapa hal diantaranya meningkatkan kewaspadaan di rumah sakit melalui pengamatan semua kasus sindrom jaundice akut yang tidak jelas penyebabnya dan ditangani sesuai tata laksana serta dilakukan pemeriksaan laboratorium,” katanya.

Selain itu, juga melakukan hospital record review terhadap kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) sejak 1 Januari 2022.

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Brebeg, Arti dan Kalimat Berbahasa Jawa

Kepala Instalasi yang menemukan pasien dengan suspect kasus sesuai dengan gejala Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) sesuai definisi operasional melaporkan kepada petugas rekam medik.

Baca Juga: Destinasi Wisata Alam Dieng yang Selalu Mempesona dan Membuat Hati Adem, Begini Selengkapnya

Petugas Rekam Medik berkoordinasi dengan Kepala Bidang Pelayanan Medis dan melaporkan kepada Dirjen P2P melalui P2P melalui Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) melalui Telp./WhatsApp 087-7759-1097 atau email: [email protected] dan ditembuskan kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.***

Editor: Dimas D. Pradikta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x