BANJARNEGARAKU - Orang Jawa pasti tau ini, selain tau orang Jawa tentunya masih msering menggunakan Pakem ini untuk melakukan aktifitasnya.
Penasaran? Pada artikel ini kita akan sajikan Pakem hitungan dasar hukum alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati yang masih sering digunkan oleh orang Jawa.
Arti dan penjabaran mengenai pakem hitungan dasar hukum alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati ini dijelaskan oleh Den Juneng suhu Padepokan Carang Seket pada artikel ini.
Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Gamblok, Arti dan Kalimat Berbahasa Jawa
Apa sebenarnya hitungan dasar hukum alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati?
Berikut penjelasan Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket mengenai hitungan dasar hukum alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati:
1. Sri, kata Sri menempati bilangan satu.
Sri sering juga dikaitkan dengan dewi padi dalam budaya sunda, yaitu Dewi Sri atau Nyi Pohaci.
Jadi dapat pula dimaknai dengan banyaknya pangan yang kita dapat.
Sri bermakna baik dalam hitungan ini, dapat pula diartikan rezeki yang melimpah.
Intinya hitungan Sri yang bertepatan dengan angka satu ini mempunyai nilai baik ketika kita tepat menempatkannya pada suatu hajat, keinginan, atau suatu hal yang membutuhkan perhitungan.
2. Lungguh, kata Lungguh menempati bilangan dua.
Lungguh sering dikaitkan dengan derajat, pangkat, jabatan, kekuatan, dan kemampuan. Lungguh bermakna baik dalam hitungan ini.
Intinya hitungan Lungguh yang bertepatan dengan angka tiga ini mempunyai nilai baik ketika kita tepat menempatkannya pada suatu hajat, keinginan, atau suatu hal yang membutuhkan perhitungan.
Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Gangsar, Arti dan Kalimat Berbahasa Jawa
3. Dunya, kata Dunya menempati bilangan tiga.
Dunya sering dikaitkan dengan harta, rezeki, materi, dan kekayaan yang melimpah ruah.
Hitungan ini biasanya paling dicari dalam setiap hajat atau suatu hal yang membutuhkan perhitungan.
Hitungan Dunya, mempunyai nilai baik ketika kita tepat menempatkannya pada suatu hajat, keinginan, atau suatu hal yang membutuhkan perhitungan.
4. Lara, kata Lara menempati bilangan empat.
Lara sering dikaitkan dengan sesuatu penderitaan/sakit, baik dari segi kesehatan, ketenangan lahir atau pun batin.
Hitungan ini biasanya dihindari dalam setiap hajat atau suatu hal yang membutuhkan perhitungan.
Hitungan Lara, mempunyai nilai kurang baik ketika kita menempatkannya pada suatu hajat, keinginan, atau suatu hal yang membutuhkan perhitungan.
Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Arti Kata Cekak dan Kalimat Berbahasa Jawa
5. Pati, kata Pati menempati bilangan lima, bilangan akhir dalam perhitungan ini.
Pati berarti mati. Namun tidak dengan serta merta kita mengaitkannya dengan kematian.
mati disini dapat berarti mati secara rezeki, mati dalam arti perceraian, mati dalam arti hal-hal yang bersifat paling buruk.
Hitungan ini biasanya paling dihindari dalam setiap hajat atau suatu hal yang membutuhkan perhitungan.
Baca Juga: Seberapa Jawa Koe, Arti Kata Bakoh Lengkap dengan Contoh Kalimat
Hitungan Pati, mempunyai nilai tidak baik ketika kita menempatkannya pada suatu hajat, keinginan, atau suatu hal yang membutuhkan perhitungan.
Itulah penjelasan Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket mengenai hitungan dasar hukum alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati. Semoga bermanfaat.***