https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4552716111294309
Lalu apa itu Gerhana Matahari Hibrid? Menurut BMKG, gerhana ini terjadi ketika matahari, bulan dan bumi tepat berada dalam 1 garis. Besarnya piringan bulan yang menutupi matahari akan berbeda-beda saat diamati di wilayah tertentu.
Misalnya, di suatu tempat, piringan bulan terlihat lebih kecil daripada matahari, sehingga tampak seperti gerhana matahari cincin. Namun di tempat lainnya, piringan bulan tampak sama besar dengan matahari sehingga menutupi seluruh permukaannya.
Dengan kata lain, Gerhana Matahari Hibrid adalah gabungan dari Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total.
Penampakan gerhana yang terlihat akan berbeda-beda bergantung pada macam bayangannya. Ada 3 macam bayangan bulan yang terbentuk saat Gerhana Matahari Hibrid, yakni atumbra, penumbra dan umbra.
Pada wilayah yang dilewati antumbra, gerhana yang terlihat berupa Gerhana Matahari Cincin. Penumbra, gerhana yang tampak adalah Gerhana Matahari Sebagian. Sementara di wilayah yang dilewati umbra, gerhana yang terlihat adalah Gerhana Matahari Total.
Di Indonesia sendiri, Gerhana Matahari Hibrid yang dapat diamati sebagian besar adalah berupa Gerhana Matahari Sebagian. Gerhana Matahari Hibrid total, menurut BMKG akan terlihat di wilayah Indonesia Timur antara Pulau Timor, Kepulauan Aru, hingga Papua Barat.
Adapun untuk durasi gerhana, setiap wilayah akan berbeda-beda. Durasi puncak gerhana terlama adalah di Biak, Papua, yakni 1 menit 2 detik. Adapun durasi total terlama dari awal hingga akhir fase gerhana terjadi di Tiakur, Maluku selama 3 jam 10 menit 32 detik.