Network
BANJARNEGARAKU.COM - Ada tiga jenis jehe yang orang Banjarnegara kenal yaitu jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah. Ketiganya punya fungsi dan ciri yang berbeda. Jahe merah konon salah satu fungsinya untuk meningkatkan keperkasaan.
Kegunaan jahe merah sebagai pendongkrak kejantanan tidak rahasia di antara tukang jamu. Tapi masih jadi mitos di antara orang awam. Media Internasional, Medical News Today, pernah menyebutkan jahe merah sebagai salah satu dari 10 cara menggenjot libido.
Jahe merah sering ditemukan di pasar-pasar tradisional di Banjarnegara. Beberapa orang menyebutnya dengan jahe wulung. Harganya beragam sesuai harga dari penjual di pasar. Jahe merah juga belum banyak dibudidayakan secara serius. Tidak ditemukan di data statistik luasan lahan yang khusus menanam jahe merah di Banjarnegara.
Jahe merah atau Zingiber officinale var. rubrum memiliki kulit kemerahan dengan warna merah muda hingga kuning, berbeda dengan jahe biasa. Ukuran jahe merah juga lebih kecil dari jahe gajah tapi lebih besar dari jahe emprit. Tidak hanya itu, rasanya juga berbeda. Jahe merah memiliki rasa yang lebih pahit dan pedas daripada jahe biasa.
Kandungan dalam jahe merah, seperti gingerol, flavonoid, agen antibakteri, dan agen anti inflamasi memiliki dampak positif pada kesehatan.
Minyak atsiri dalam jahe merah memiliki efek afrodisiak. Ini merupakan zat kimia yang merangsang daya seksual. Ia bekerja dengan cara meningkatkan serta melancarkan sirkulasi aliran darah dalam tubuh. Jika sirkulasi darah meningkat, maka aliran darah di daerah penis juga ikut meningkat.
Aliran darah yang lancar menyebabkan pria jadi bisa tahan lama untuk ereksi. Namun, efek afrodisiak minyak atsiri jahe merah tidak lebih besar jika dibanding dengan pasak bumi.
