Network
BANJARNEGARAKU – Sekolah zaman sekarang buku paket yang digunakan tebal-tebal sekali. Buku tersebut kadang harus dibawa setiap hari. Sementara Si Kecil tidak mau kalau buku yang dianjurkan guru tidak dibawa atau dibawa terpisah.
Biasanya buku yang dibawa Si Kecil dimasukkan ke dalam tas sekolah semua. Al hasil bawaan Si Kecil pasti akan berat bagi mereka. Tas gendong yang berisi tas tersebut akan diusahakan dibawa saat ke sekolah.
Beban berat yang dibawa Si Kecil tentu ada risikonya. Namun kadang diabaikan.Ternyata penggunaan tas yang berat selama ke sekolah tidak disarankan. Salah satu risiko membawa tas berat ke sekolah akan memperngaruhi perkembangan otak.
Baca Juga: Foto Pose Sensual Kucing yang Bikin Gemes
Seperti dilansir Banjarnegaraku.com dari dr. Andhika Raspati, Sp.KO mengatakan anak kecil membawa beban yang berat akan mempengaruhi perkembangannya.
"Memang kita tidak menyarankan ya anak kecil yang membawa tas terlalu berat karena itu pastinya akan sedikit banyak mempengaruhi. Minimal itu akan memengaruhi otot sekitar pundaknya dia," kata Spesialis Kedokteran Olahraga KONI DKI Jaya, dr. Andhika Raspati, Sp.KO, dalam Instagram Live yang dimilikinya.
"Yang namanya anak-anak kan dia kekuatan ototnya masih terbatas ya. Masih belum sekuat kita (orang dewasa). Jauh lah," sambungnya.
dr yang akrab disapa Dhika ini menjelaskan, Si Kecil akan mulai merasa nyeri ketika membawa beban yang tidak sesuai dengan kapasitas dirinya.
"Artinya kalau kita sudah paksa dia untuk melakukan latihan-latihan yang sifatnya beban kerja yang melebihi dari kapasitasnya dia, yang ada ya bisa terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. Seperti misalnya nyeri-nyeri. Bisa saja anak mengeluh nyeri pada pundaknya, leher, itu sangat mungkin terjadi, sih," kata dokter Dhika.
Saat terjadi ketidakseimbangan otot, ada kemungkinan anak akan mengalami kelainan tulang yang menyebabkan posturnya menjadi kurang lurus, Bunda. Dokter Dhika mengatakan hal berat yang mungkin terjadi adalah kelainan tulang skoliosis.
"Kalau sampai ketidakseimbangan otot, itu juga bisa menjadi penyebab adanya bisa dibilang kelainan tulang yang kurang lurus. Bisa skoliosis kalau memang cukup berat," papar dr Dhika.
Ketidakseimbangan sisi otot kiri dan kanan yang tidak sama pertumbuhan dan kekuatannya, tulang anak bisa menjadi miring. Hal inilah mengapa penggunaan tas yang terlalu berat harus dihindari.
Anak yang membawa tas terlalu berat akan mempengaruhi perkembangan ototnya.
Mengutip laman Healthline, para peneliti telah menghitung seberapa ideal tas sekolah berjenis ransel yang harusnya dibawa Si Kecil. Para peneliti mengatakan anak sekolah harus membawa beban maksimal 10 persen dari total berat mereka.
Baca Juga: Dokter Kandungan Banyak Laki-laki, Apa yang Membuat Menarik dari Profesi Itu?
Misal anak memiliki berat badan sekitar 45 kilogram. Maka, berat maksimal tas sekolah yang mereka bawa adalah 4,5 kilogram.
Solusi agar anak tidak membawa tas terlalu berat adalah titipkan diloker sekolah barang bawaan yang bisa ditinggal. Jika di sekolah disediakan.
Tips anak memakai tas sekolah agar tetap sehat
Cara terbaik agar anak memakai tas sekolahnya secara ideal sehingga menurunkan risiko terhambatnya perkembangan otot, Bunda. Melansir dari laman Exercise Right, berikut ini deretannya:
- Kenakan kedua tali tas ransel.
- Tempatkan barang-barang yang lebih berat ke depak punggung dan barang yang lebih ringan menjauhi punggung.
- Biasakan anak mengemas apa yang mereka butuhkan secara teratur.
- Minta anak melakukan aktivitas fisik untuk menjaga otot dan tulangnya tetap kuat.
- Belilah tas ransel dengan tali bahu yang lebar, empuk, dan nyaman.
- Ransel tidak boleh lebih tinggi dari bahu anak.
Demikian informasi tentang risiko anak bawa tas ke sekolah terlalu berat, apa kata dokter andhika tentang itu?***
