Depresi dan Hubungannya dengan Bunuh Diri, Upaya Pencegahan Bunuh Diri Akibat Depresi

- 29 November 2023, 15:39 WIB
Generasi Milenial Harus Tahu Gaya Hidup Sehat Untuk Mengurangi Risiko Depresi
Generasi Milenial Harus Tahu Gaya Hidup Sehat Untuk Mengurangi Risiko Depresi /ilustrasi/

BANJARNEGARAKU.COM - Depresi, sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius, menduduki peringkat keempat dalam daftar penyakit global menurut WHO. Bahkan, diperkirakan akan menjadi salah satu gangguan kesehatan utama di masa mendatang. Depresi juga erat dikaitkan dengan penyebab utama kasus bunuh diri.

Menurut WHO, sekitar 800.000 orang meninggal akibat bunuh diri setiap tahun, dengan tingkat kejadian yang lebih tinggi pada usia muda. Di Asia Tenggara, angka bunuh diri tertinggi tercatat di Thailand, diikuti oleh Singapura, Vietnam, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Faktor utama yang dikaitkan dengan perilaku bunuh diri adalah gangguan jiwa, terutama depresi.

Baca Juga: 8 Makanan Penyelamat Rambut Sehat, Pilihan Nutrisi untuk Kesehatan Rambut Optimal

Gejala depresi, seperti perasaan sedih, putus asa, dan distorsi kognitif, menjadi faktor risiko utama bunuh diri. Lebih dari setengah individu dengan depresi memiliki ide bunuh diri. Perilaku bunuh diri berkaitan erat dengan kondisi mental, di mana individu merasa tidak berdaya dan kehilangan harapan. Data WHO juga menunjukkan bahwa angka bunuh diri akibat depresi dapat mencapai sekitar satu juta per tahun di seluruh dunia.

Terkait persepsi di masyarakat, masih banyak yang menganggap depresi sebagai hasil dari stresor psikososial yang berat. Terlalu sedikit yang menyadari bahwa depresi melibatkan gangguan neurobiologis dan neurokimiawi di otak. Pendekatan psikiatri menunjukkan bahwa depresi disebabkan oleh faktor genetik dan non-genetik, seperti gangguan neurokimiawi dan ketidakberdayaan yang dipelajari dari pola asuh keluarga.

Faktor-faktor risiko depresi melibatkan jenis kelamin, usia, status perkawinan, letak geografis, latar belakang keluarga, kepribadian, dan stresor psikososial. Upaya pencegahan dan pengobatan depresi perlu difokuskan pada manajemen gejala, pengenalan faktor risiko, dan edukasi masyarakat.

Baca Juga: Pengin Sehat Sepanjang Hari, Ini 5 Manfaat Konsumsi Jus ABC Bagi Kesehatan, Cobain Yuk!

Pencegahan Depresi yang Berujung Bunuh Diri

Pentingnya peran keluarga, lingkungan, dan tenaga medis dalam menghadapi depresi tidak dapat dipandang remeh. Pengenalan perubahan perilaku pada individu yang mungkin mengalami depresi adalah langkah awal yang krusial. Segera mengambil tindakan empati, mendengarkan keluh kesah, dan mengarahkan individu untuk mencari bantuan medis adalah langkah penting dalam mencegah perkembangan lebih lanjut menuju bunuh diri.

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: yankes.kemenkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x