Penyakit DBD Masih Hantui Indonesia, Yuk Kenali Penyakit Ini

- 19 April 2024, 11:45 WIB
Ilustrasi nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD)./
Ilustrasi nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD)./ /Ilustrasi/Pixabay

BANJARNEGARAKU.COM - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) saat ini masih menghantui masyarakat Indonesia. Yuk cari tau lebih dekat agar terhindar dari penyakit ini.

DBD merupakan salah satu penyakit serius yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue, yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Meskipun telah dikenal luas, DBD tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, dengan tingkat penyebaran tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara.

Virus Dengue, ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, masuk ke tubuh manusia saat nyamuk tersebut menggigit.

Nyamuk ini cenderung aktif di dalam rumah pada pagi hingga sore hari, meningkatkan risiko penularan. Beberapa faktor risiko termasuk tinggal atau bepergian ke daerah tropis, riwayat infeksi virus Dengue sebelumnya, dan usia di bawah 15 tahun.

Baca Juga: Kemenkes Imbau Masyarakat Waspadai Penyakit HFMD dan DBD, Saat Rayakan Idul Fitri....

Baca Juga: Lima Jenis Makanan Ini Bisa Mencegah DBD, Waspada dan Wajib Tahu!

DBD ditandai dengan demam mendadak yang tinggi, nyeri kepala, mual, muntah, ruam kulit kemerahan, dan gejala lainnya. Pada fase kritis, suhu tubuh turun dan dapat terjadi sindrom syok dengue yang mengancam jiwa. Diagnosis melibatkan pemeriksaan fisik dan laboratorium darah untuk mengkonfirmasi infeksi.

Pengobatan DBD berfokus pada mencegah dehidrasi dengan konsumsi cairan yang cukup, istirahat total, dan penanganan simtomatik. Langkah pencegahan termasuk menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan repelan, menguras tempat penampungan air, dan vaksinasi dengue untuk anak-anak.

Komplikasi DBD dapat berujung pada kondisi yang mengancam jiwa seperti perdarahan, tekanan darah rendah, dan sindrom syok dengue. Jika mengalami gejala demam selama 3 hari dan gangguan aktivitas, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan darah untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Halaman:

Editor: Afif Fatkhurahman

Sumber: ayosehat.kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x