Aksi Solidaritas Mahasiswa PGSD Unnes Terkait Gedung yang Ambrol

18 Februari 2023, 22:46 WIB
Aksi Solideritas Mahasiswa PGSD Unnes Terkait Gedung yang Ambrol /FOTO PGSD Unnes

BANJARNEGARAKU – Mahasiswa PGSD Unnes melakukan aksi solideritas terkait dengan gedung PGSD yang ambrol dan belum mendapat perhatian dari pihak Universitas.

Ratusan mahasiswa PGSD mengelar unjuk rasa di Kampus Sekaran Semarang, Jumat 17 Februari 2023 sekitar pukul 15.00 WIB.

Para mahasiswa menuntut lambannya pihak universitas yang tidak segera memperbaiki ruang kelas yang ambrol Kamis, 16 Februari 2023 pagi.

Baca Juga: Bikin Nagih Rasa Segarnya, Sup Daging Rempah Dijamin Makan Pasti Nambah

Mereka melakukan aksi di depan rektorat Unnes Sekaran untuk meminta pihak birokrasi segera memperbaiki ruangan atau gedung PGSD Ngaliyan yang ambrol pada Kamis pagi 16 Februari 2023.

"Adanya aksi tersebut adalah untuk merespon robohnya plafon di salah satu ruang kelas mahasiswa yang biasa digunakan untuk perkuliahan mahasiswa PGSD Ngaliyan," kata Yudhan, dari Kementerian Luar Negeri BEM KM Unnes 2023, dalam rilis yang dikirim ke redaksi Banjarnegaraku, Sabtu, 18 Februari 2023.

Dia menambahkan, permasalahan terkait sarana dan prasarana penunjang perkuliahan mahasiswa di PGSD Ngaliyan harusnya menjadi isu prioritas pimpinan Universitas Negeri Semarang karena sejatinya mahasiswa Unnes di Kampus Ngaliyan memiliki hak yang sama dengan mahasiswa Unnes di Kampus Sekaran.

"Selain permasalahan tentang fasilitas ruang kelas yang tidak layak, kami juga permasalahan kewajiban mahasiswa baru PGSD Ngaliyan untuk tinggal di asrama tanpa adanya alasan yang jelas. Sementara kondisi asrama laki-laki yang memprihatinkan dan tidak layak huni membuat seolah kampus mengambil keuntungan besar dari mahasiswa."

 Aksi solidaritas mahasiswa PGSD Ngaliyan bertajuk, "PGSD Ambrul, Birokrasi Dobol", dimulai pukul 13.30 WIB dengan melakukan longmarch dari Fakultas Ilmu Pendidikan sebagai representasi keberadaan PGSD Ngaliyan dibawah naungan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Longmarch juga melalui jembatan penyeberangan orang (JPO) yang baru saja diresmikan sebagai bentuk protes akan prioritas pembangunan yang dilakukan oleh pimpinan Universitas Negeri Semarang. Saat melalui JPO tersebut, Aliansi Mahasiswa Universitas Negeri Semarang membentangkan banner dan poster yang berisi solidaritas terhadap mahasiswa PGSD Ngaliyan.

Konsentrasi massa aksi kemudian terhenti di kawasan rektorat Universitas Negeri Semarang dimana terjadinya rapat koordinasi yang dilakukan oleh pimpinan Universitas dengan berbagai pihak terkait dengan pembahasan permasalahan tentang PGSD Ngaliyan.

Sambil menunggu pimpinan kampus yang melakukan pembahasan di gedung rektorat, mahasiswa melakukan berbagai aksi simbolik seperti orasi, pembacaan puisi hingga melakukan pertunjukkan satir terhadap pimpinan Universitas Negeri Semarang yang seolah menganak tirikan keberadaan PGSD Ngaliyan.

Baca Juga: Cemilan Gurih dan Kriuk, Satu Tak Cukup Martabak Ampop Kulit Pangsit Cocok untuk Jualan

Aksi solidaritas tersebut lantas diakhiri dengan mendesak pimpinan Universitas Negeri Semarang untuk menanda tangani pakta integritas yang berisi :

Menuntut pimpinan kampus UNNES untuk hadir dan menjadi solusi atas permasalahan di PGSD Ngaliyan;

Meminta jajaran birokrasi UNNES untuk segera melakukan pembenahan, perbaikan dan pelengkapan sarana prasarana serta kelayakan gedung PGSD secara menyeluruh;

Meminta jajaran birokrasi untuk berkomitmen penuh akan perawatan sarana prasarana dan kelayakan di gedung yang ada di PGSD;

Menuntut akan kejelasan infrastruktur PGSD Tegal;

Mendesak transparansi rencana pembangunan infrastruktur Unnes;

Menuntut pembangunan yang berbasis kebutuhan mahasiswa bukan hanya untuk eksistensi semata serta menolak segala bentuk pembangunan yang nir urgensi bagi mahasiswa.

Rektor Unnes Prof S Martono diwakili Wakil Rektor 2 Bidang Umum dan Keuangan Prof Heri Yanto MBA PhD dan Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan Ngabiyanto MSi.

Baca Juga: Tangani Nyeri Otot Setelah Olahraga dengan Cara Ini!

Dikonformasi terpisah Rektor Prof S Martono menyatakan bahwa ambrolnya plafon dikarenakan curah hujan beberapa hari yang lalu yang memang cukup lebat.

Sementara kebersihan lingkungan kurang diperhatikan sehingga ada penyumbatan di saluran pembuangan.

"Pimpinan sudah melakukan rapat dengan melibatkan pihak fakultas. Intinya sudah disepakati untuk perbaikan PGSD ditangani universitas," jelasnya.

Adapun untuk pembangunan gedung FIP, lanjut Prof Martono, sudah masuk program unggulan universitas tahun 2023-2024.

Demikian informasi tentang aksi solideritas mahasiswa PGSD Unnes terkait  gedung  yang ambrol.***

 

 

Editor: Ali A

Sumber: Unnes

Tags

Terkini

Terpopuler