"Korban luka sebanyak 34 orang, saat ini masih dirawat di tiga rumah sakit yang ada di wilayah Bantul, karena sesaat setelah kejadian kami ke TKP kemudian melakukan evakuasi bersama dengan para relawan," kata AKBP Ihsan.
Adapun kronologi kejadian kecelakaan, AKBP Ihsan memaparkan, Bus Pariwisata Gandos Abadi yang membawa rombongan famili gathering dari Sukoharjo, Jawa Tengah, akan berwisata dengan tujuan Tebing Breksi Sleman, Hutan Pinus Bantul, dan terakhir Pantai Parangtritis Bantul.
AKBP Ihsan menjelaskan, setelah dari Tebing Breksi bus menuju Hutan Pinus, dan saat melewati TKP tersebut kendaraan yang akan menaiki Bukit Bego yang merupakan tanjakan sempat tidak kuat berdasar keterangan saksi, sehingga penumpang sebagian turun.
"Setelah penumpang turun kendaraan bisa naik perlahan ke tanjakan tersebut, dan kemudian penumpang kembali naik, tetapi pada saat turunan tersebut kendaraan melaju turun dan tiba-tiba kendaraan oleng," jelas AKBP Ihsan.
Dia menambahkan, dari keterangan saksi yang ada di bus, bahwa saksi melihat sopir panik sambil "mempermainkan" persneling gigi kendaraan, sehingga ada indikasi bahwa fungsi pengereman tidak berfungsi atau rem blong saat menurun.
"Sehingga hanya memainkan persneling gigi pada saat bus turun ke bawah, ini yang menyebabkan kendaraan oleng kemudian menabrak tebing sebelah utara jalan, sehingga menyebabkan kendaraan bagian depan ringsek termasuk di samping," jelasnya.
Dari pantauan di lokasi kejadian, dilansir banjarnegaraku.com dari Suaramerdeka.com, Minggu 6 Februari 2022, bus pariwisata dengan pelat nomor polisi AD 1507 EH itu rusak parah, sebagian besar kaca pecah dan beberapa kursi tampak hancur.
Bus berwarna hijau bertuliskan GA Trans itu ringsek, separuh badan bus berada di selokan di bawah tebing Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Demikian informasi mengenai Bus Pariwisata tabrak tebing di Bantul, 13 orang meninggal dunia.***