Antisipasi Harga Anjlok, Petani Jual Gabah Kering Jelang Panen Raya, Begini Selengkapnya

- 18 Maret 2022, 08:50 WIB
Ilustrasi Gabah - Antisipasi Harga Anjlok, Petani Jual Gabah Kering Jelang Panen Raya
Ilustrasi Gabah - Antisipasi Harga Anjlok, Petani Jual Gabah Kering Jelang Panen Raya /ARAHKATA/ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/rwa.

 

BANJARNEGARAKU – Seminggu sudah petani memanen padi dengan beragam varietas, mulai jenis IR, Impari, Wangi, dan Ciherang.

Musim panen padi masa tanam satu ini terbilang bagus. Sarijan salah seorang petani Desa Klopogodo, Kecamatan Gombog, Kebumen, yang mengarap sawah seluas 4200 meter persegi, mendapatkan padi kering sebanyak 3 ton jenis padi wangi.

Setelah gabah kering, petani segera menjual gabahnya dan menyisakan untuk makan sehari-hari. Sarijan mencari informasi harga ke tengkulak padi disekitar rumahnya. Hal ini dilakukan untuk mengantisapi anjloknya harga gabah kering menjelang panen raya tiba.

Baca Juga: Satu Rumah di Kecamatan Bawang Roboh Akibat Hujan Deras

Berdasarkan informasi, harga gabah kering untuk jenis wangi Rp520 ribu per satu kuintal.

“Berbeda dengan jenis gabah Ciherang dengan harga Rp500 ribu per kuintal”, ungkap Soleh.

Proses mengeringkan gabah membutuhkan waktu, apalagi kondisi curah hujan yang masih relative tinggi. Hal ini mengakibatkan bertambahnya biaya produksi dalam proses pengeringan gabah.

Tingginya biaya produksi pertanian menyebabkan petani harus ekstra dalam mengolahnya. Misalnya untuk jasa traktor Rp140 ribu per 100 ubin, tenaga kerja Rp70 ribu per hari, benih padi dan saprotan.

Baca Juga: Hendak Bepergian, Berikut Prakiraan Cuaca di DI Yogyakarta Hari Ini, Jumat 18 Maret 2022

Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 531.34/01 tahun 2022 Tanggal 14 Januari 2022, harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi di Jawa Tengah:

Urea Rp 2.250,- per kg, SP-36 Rp 2.400,- per kg, ZA Rp 1.700,- per kg, NPK Rp 2.300,- per kg, NPK Kakao Rp 3.300,- per kg, Organic Rp 800,- per kg, Organic Cair Rp 20.000,- per liter.

Petani bisa mendapatkan harga pupuk subsidi tersebut dengan syarat mempunyai kartu tani. Petani yang tidak mempunyai, otomatis harus membeli dengan harga pupuk non subsidi.

Petani yang tidak mempunyai kartu tani akan merasakan tingginya biaya operasional selama satu kali musim tanam.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Jumat 18 Maret 2022: Gemini, Capricorn, dan Pisces Ayo Keluar dari Zona Nyamanmu

“Apalagi kalau tanaman padi terserang hama dan penyakit,” tegas Parman.

Mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Desa melalui kepala dusun untuk mendata warga yang mempunyai kartu tani.

Syarat membuat kartu sangatlah mudah yaitu dengan melapirkan foto copi KTP, SPPT tanah yang digarap.

Berdasarkan keterangan dari PPL Dinas Pertanian Gombong Ervianti Desiana, S.P, tujuan melampirkan SPPT adalah mengetahui luasan lahan garapan guna menentukan jatah pupuk subsidi yang diterima selama satu tahun untuk dua kali masa tanam.

Baca Juga: Kunci Jawaban PJOK Esai Kelas 1 SD MI Nomor 1 sampai 4, Bab 5 Aktivitas Senam Lantai Halaman 65  

Ervianti Desiana menghimbau kepada petani untuk memberikan takaran pupuk yang pas untuk setiap luasan.

Dengan ini, diharapkan hasil pertanian akan sesuai dengan yang harapkan dan tentunya disertai proses perawatan dari awal hingga panen.

Demikian informasi mengenai informai petani jual gabah kering jelang panen raya.***

Editor: Dimas D. Pradikta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x