Network
BANJARNEGARAKU - Ketua PMI Provinsi Jawa Tengah Sarwa Pramana meminta relawan PMI untuk terus bersiaga sembari menunggu kebijakan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terkait kondisi Gunung Merapi yang saat ini masih berstatus level III.
Lebih jauh dia juga berharap anggota relawan PMI Boyolali tetap memantau banjir dan tanah longsor yang dimungkinkan masih terjadi selama musim hujan, pihaknya meminta posko PMI Boyolali tetap berjaga serta siaga 24 jam.
Hal tersebut dikemukakan Sarwa Pramana saat melantik Dewan Kehormatan dan Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Boyolali periode 2022-2027 Rabu 23 Maret 2022 di Pendapa Gedhe Boyolali.
Baca Juga: Jaring Penulis Cilik Berbakat, Korwilcam Banjarnegara Adakan Lomba Literasi, Begini Selengkapnya
“Harapan kami, seluruh relawan PMI Kabupaten Boyolali yang ada di posko berada di bawah koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),” ungkapnya.
PMI tidak boleh berjalan sendiri, harus sesuai dengan visi dan misi Bupati, PMI diharapkan hadir berkoordinasi dengan BPBD selaku leading sector yang diberi amanah untuk penanganan bencana.
“PMI tidak boleh mendahului atau overlaping, harus berkoordinasi dengan BPBD terlebih dahulu, sehingga segala penanganan kebencanaan selalu terkonsep dengan baik dan rapi,” imbuhnya.
Baca Juga: Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah Jawa Tengah Gelar Musyawarah, Ini Hasilnya
Sementara itu Ketua PMI Kabupaten Boyolali yang baru dilantik Sunarno mengatakan, kepengueusan yang baru akan bekerja dan mengevaluasi kendala yang ada di PMI Boyolali, sehingga dapat berselaras dan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali.
