Destinasi Wisata Religi MAJT Segera Ditata Ulang untuk Kenyamanan Wisatawan

- 14 Juni 2023, 11:46 WIB
Destinasi Wisata Religi MAJT Segera Ditata Ulang untuk Kenyamanan Wisatawan
Destinasi Wisata Religi MAJT Segera Ditata Ulang untuk Kenyamanan Wisatawan /Dian Sulistiono/

BANJARNEGARAKU.COM - Demi memberi penyegaran dan rasa nyaman bagi wisatawan segera ditata ulang untuk Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang berlokasi di Jalan Gajah, Kota Semarang, yang dikenal sebagai destinasi wisata religi bertaraf internasional ini.

Penataan kawasan MAJT atas area seluas 10 hektar ini, meski ada penataan namun, tetap akan mempertahankan estetika lingkungan, konservasi dan latar filosofis yang selama ini menjadi karakternya.

Baca Juga: Kembali Dipanggil ke Timnas Voli Putri, Yolla Yuliana: Saya Akan Buktikan

Hal ini disampaikan Ketua Pelaksana Pengelola (PP) MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA, didampingi Sekertaris Drs KH Muhyiddin MAg, kepada Pers, Rabu 14 Juni 2023, rencana menata ulang kawasan ini didasarkan hasil rapat pleno pengurus, pada Selasa 13 Juni 2023.

Dalam rapat pleno yang dihadiri Penasihat MAJT Drs KH Ali Mufiz, MPA, mantan Gubernur Jawa Tengah, memutuskan misi penataan ulang sebagai upaya rebranding MAJT, yang tujuannya untuk memberi penyegaran dan kenyamanan masyarakat luas termasuk wisatawan.

Pembenahan kawasan MAJT. lanjut Prof Noor Achmad, sebagai sesuatu yang urgen dan tidak dapat ditunda, mengingat MAJT yang sarat dengan situs penting dan bersejarah, diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak 2006, Maka dari sisi usia, saatnya untuk ditata ulang.

Baca Juga: Satelit SATRIA-1 Segera Diluncurkan, Siapa Target Penerima Aksesnya?

Penataan Kawasan Hijau

Konsep tata ulang kini sedang digodog oleh tim perancang yang dimiliki MAJT dan selanjutnya akan dikonsultasikan kepada para ahli biar semakin komprehensif.

Penataan ulang, diarahkan terhadap situs-situs sudah tidak rapi, misalnya kawasan hijau yang selama ini dihuni oleh puluhan pohon trembesi akan diganti dengan tanaman sejenis tapi berbiji yang akarnya tidak merusak bangunan.

“Trembesi yang rimbun kelemahannya merusak pondasi dan bangunan, serta pohon ini kurang diminati burung, sehingga diputuskan untuk reboisasi sebagai pengganti,” jelas Noor Achmad yang juga Ketua Baznas RI.

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Humas MAJT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x