Kawasan MAJT Ditata Ulang, Tawarkan Destinasi Wisata Religi Bertaraf Internasional

- 14 Juni 2023, 22:11 WIB
Suasana rapat pleno MAJT yang dihadiri Penasihat Kiai Ali Mufiz MPA (tengah), membahas program penataan ulang kawasan MAJT harus selesai sebelum 2023.
Suasana rapat pleno MAJT yang dihadiri Penasihat Kiai Ali Mufiz MPA (tengah), membahas program penataan ulang kawasan MAJT harus selesai sebelum 2023. /Dwi Widiyastuti/Dokumen Pribadi

BANJARNEGARAKU – Kawasan MAJT akan ditata ulang. Masjid termegah di Jawa Tengah yang berlokasi di Jalan Gajah, Kota Semarang, yang dikenal sebagai destinasi wisata religi bertaraf internasional, segera ditata ulang. Penataan atas area seluas 10 hektar ini, tetap akan mempertahankan estetika lingkungan, konservasi dan latar filosofis yang selama ini menjadi karakternya.

Pelaksana Pengelola (PP) MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA, didampingi Sekertaris Drs KH Muhyiddin MAg, kepada Pers, Rabu 14 Juni 2023,menjelaskan rencana menata ulang kawasan ini didasarkan hasil rapat pleno pengurus, pada Selasa 13 Juni 2023.

Dalam rapat pleno yang dihadiri Penasihat MAJT Drs KH Ali Mufiz, MPA, mantan Gubernur Jawa Tengah, memutuskan misi penataan ulang sebagai upaya rebranding MAJT, yang tujuannya untuk memberi penyegaran dan kenyamanan masyarakat luas termasuk wisatawan.

Baca Juga: Lagi-lagi Kuasa Allah, Tukang Becak di Banjarnegara Bisa Haji 2 Kali

Pembenahan kawasan MAJT. lanjut Prof Noor Achmad, sebagai sesuatu yang urgen dan tidak dapat ditunda, mengingat MAJT yang sarat dengan situs penting dan bersejarah, diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak 2006, Maka dari sisi usia, saatnya untuk ditata ulang. Konsep tata ulang kini sedang digodog oleh tim perancang yang dimiliki MAJT dan selanjutnya akan dikonsultasikan kepada para ahli biar semakain komprehensif.

Penataan ulang, diarahkan terhadap situs-situs sudah tidak rapi, misalnya kawasan hijau yang selama ini dihuni oleh puluhan pohon trembesi akan diganti dengan tanaman sejenis tapi berbiji yang akarnya tidak merusak bangunan.

“Trembesi yang rimbun kelemahannya merusak pondasi dan bangunan, serta pohon ini kurang diminati burung, sehingga diputuskan untuk reboisasi sebagai pengganti,” jelas Noor Achmad yang juga Ketua Baznas RI.

Janis pohon sebagai pengganti belum ditetapkan, namun prinsipnya, sesuai latar filosofisnya, harus berfungsi sebagai tanaman pelindung, ditambah ramah dengan kicauan burung. PP MAJT akan mendesain tanaman pengganti tersebut secara alami akan menjadi tempat berteduh dan bermainnya puluhan ribu burung. Kawasan Manasik Haji juga akan ditata lebih rapi. Kawasan ini harus rindang dan nyaman, sebagai aktivitas latihan manasik haji untuk masyarakat.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Humas MAJT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x