Salah Satu Indikator Ketaqwaan itu dengan Berkurban, Prof Ahmad Rofiq: Ada Potensi Kedermawanan

- 2 Juli 2023, 14:55 WIB
Masjid Al-Iman Ngaliyan Kurban 7 Sapi dan 25 Kambing
Masjid Al-Iman Ngaliyan Kurban 7 Sapi dan 25 Kambing /Ali A/

 

BANJARNEGARAKU - SEMARANG - Salah satu indikator ketaqwaan seseorang hamba kepada Allah SWT adalah dengan cara berkurban di Hari Raya Idul Kurban. Hal itu diungkapkan oleh Prof Ahmad Rofiq Penasihat Takmir Masjid Al-Iman Ngaliyan, Jl Karonsih Selatan Raya Semarang.

"Menyembelih hewan kurban pada Hari Raya Idul Kurban adalah indikator perkembangan ketaqwaan seseorang hamba Allah SWT. Selain itu berani berkurban di Idul Adha adalah indikator kedermawanan dan kebersamaan bersosial kemasyarakatan seorang hamba Allah SWT dengan komunitas di mana dia berada. Hal itu wajib diapresiasi dan disyukuri," jelasnya.

Prof Dr H Ahmad Rofiq MA, Guru Besar UIN Walisongo Semarang yang juga Direktur LPH-LPPOM-MUI Jawa Tengah, ini menegaskan bahwa panitia Idul Kurban dan takmir Masjid Al-Iman Ngaliyan, merasa bersyukur karena pada Idul Adha 1444 H atau 2023 M ini menyembelih 7 ekor sapi dan 25 ekor kambing.

"Dari data tersebut, menunjukkan bahwa sesungguhnya warga RW 06 memiliki karakter dermawan dan selalu menjaga kebersamaan. Karena itu potensi tersebut musti diuri-uri, dijaga, dan dirawat bersama."

Baca Juga: TOP HABIS! Jadi Ide Jualan Kekinian, Dessert Puding Coklat Buah, Resep dan Caranya Begini...

Dalam berbagai event kegiatan keagamaan, baik melalui khutbah Jumat maupun pengajian Ahad Bakda Shubuh, Prof Ahmad Rofiq yang kini menjabat sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW-DMI) Jawa Tengah (2022-2027), itu selalu meningatkan betapa bernilainya ibadah kurban sebagai wujud nyata dari ibadah ritual seperti shalat dan puasa.

Rasulullah saw mengingatkan: “Barangsiapa memiliki kelonggaran atau kemampuan dan tidak berkurban, maka janganlah mendekati tempat shalat kami” (Riwayat Ibnu Majah).

Baca Juga: Super Elang Jawa Puncaki Klasemen, Lepas PSS Sleman Tekuk Bali United di Laga Perdana Liga 1


"Hadits tersebut dapat difahami, bahwa seakan-akan orang yang shalat menjadi tidak berdampak atau tidak berarti bagi pelakunya, manakala ia tidak memiliki kesadaran untuk melaksanakan ibadah kurban, yakni menyembelih setidaknya seekor kambing untuk satu orang dan seekor sapi atau unta untuk tujuh orang. Rasulullah saw sendiri lebih memilih berkurban dengan hewan kambing," tandas Prof Ahmad Rofiq yang juga Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Rumah Sakit Islam-Sultan Agung Semarang.

Koordinator Wilayah Indonesia Tengah PP Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu menuturkan, sebagai ibadah yang merupakan persembahan dari totalitas ketaqwaan kepada Allah, sebagaimana totalitas kepasrahan yang dijalani oleh Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as, maka kemudian Allah menggantikan dengan seekor domba besar (bidzibhin ‘adhim).

Lebih dari itu, Allah menegaskan bahwa “Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketaqwaanmu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang muhsin” (QS. Al-Hajj (22): 37).

Baca Juga: Waspada Efek Video Porno Mirip Narkoba

"Pada hakikatnya, anugerah dan kenikmatan yang Allah Ta’ala limpahkan kepada kita sangat-sangat banyak. Yang pasti kita tidak akan mampu menghitungnya. Dalam konteks inilah, kita perlu dan wajib terus bersyukur dan mensyukuri nikmat Allah yang tak berbatas. Allah juga akan melipatgandakan balasan dari kedermawanan kita kepada orang lain," ujar Anggota DPS BPRS Bina Finansia Semarang, Ketua DPS BPRS Kedung Arto Semarang, dan Pengurus Harian Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Pusat. 

Masjid Al-Iman Ngaliyan Kurban 7 Sapi dan 25 Kambing
Masjid Al-Iman Ngaliyan Kurban 7 Sapi dan 25 Kambing

Mengakhiri renungan ini, Ptrof Ahmad Rofiq mengajak kita semua mencermati secara seksama, pidato Rasulullah saw: “Wahai manusia, tebarkanlah kedamaian atau keselamatan, berilah makan orang yang membutuhkan, jalinlah silaturrahim, dan shalatlah kalian di saat kebanyakan orang pada tidur nyenyak, maka kalian akan masuk surga dengan penuh kedamaian” (Riwayat At-Tirmidzi).


Baca Juga: Berhasil Kalahkan Persis, Begini Komnetar Pelatih Persebaya Usai Jalani Start dengan Mulus

"Praktik ibadah kurban yang dilaksanakan oleh para dermawan di lingkungan RW 06 Ngaliyan Semarang akan dicatat sebagai pendidikan kedermawanan yang secara langsung tertanam dalam hati sanubari dan fikiran mereka, bahwa kelak saya juga harus berkurban, apalagi panitia telah menyiapkan makan bersama dengan gulai di luar hewan kurban."

Spirit dan Ghirah

sebagaimana diketahui, pada malam Idul Adha 1444 H, Takmir Masjid Al-Iman menggelar pawai takbir keliling anak-anak TPQ dan Calon Generasi pecinta Masjid di kawasan RW 06, Ngaliyan, Semarang.

Ini dimaksudkan untuk menanamkan semangat dan spirit dan ghirah keagamaan anak-anak, agar kelak mereka menjadi pejuang masjid yang hati mereka terpatri (mu’allaqun qulubuhum bi l-masajid) dan cinta berjamaah di masjid.

Baca Juga: Santer Dikabarkan Kylian Mbappe Merapat ke Arsenal pada Musim Panas 2024, Bukan Real Madrid...

Ada perkembangan sangat signifikan kesadaran berkurban warga RW 06 Ngaliyan yang digelar oleh Pengurus Takmir Masjid Al-Iman Jl Karonsih Selatan Raya. Masjid yang ketua takmirnya Dr H Ahmad Ismail MPd, pada Idul Adha 1444 H 2023 M ini menyembelih 7 ekor sapi dan 25 ekor kambing.

Penyembelihan dilaksanakan di halaman samping kanan masjid, mengundang juleha (juru sembelih halal) dari Magelang dan rombongan sebanyak 11 orang.

Baca Juga: Kunci Jawaban KATLA untuk Satu Minggu

Penasihat Pengurus Takmir Prof Dr Ahmad Rofiq MA, Dr KH Muhammad Nafis MA, dan Saino. Bertindak sebagai Imam Shalat Idul Adha adalah Dr Nasikhun MAg, Ketua Program S2 IAI Pascasarjana UIN Walisongo Semarang.

Sebagai masjid yang berada di wilayah RW 06 Karonsih Selatan Ngaliyan, tentu dapat menyembelih 7 ekor sapi dan 25 ekor kambing, adalah perkembangan indikator ketaqwaan yang wajib diapresiasi dan disyukuri.

Pada tahun 2022, sudah menyembelih 6 (enam) ekor sapi dan 22 (duapuluh dua) ekor kambing. Pelaksanaan penyembelihan dan penidstribusian di seluruh warga RW 06 baru selesai hingga sore menjelang maghrib.

Mekanisme pendistribusiannya, pertama adalah para mudhakhkhir (yang berkorban) dan seluruh warga RW melalui koordinasi ketua RT masing-masing untuk mendistribusikan daging dari panitia, dan dicheck validitas seluruh warga menerimanya dengan baik.***

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah