Network
BANJARNEGARA.COM - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Dr. Tafsir, M.Ag turut serta mengisi tablig akbar jelang Musyawarah Cabang (musycab) Muhammadiyah Gombong.
Kegiatan puncak musycab ini diawali dengan tablig akbar bersama PWM Jawa Tengah Dr. Tafsir, M.Ag.
Tablig akbar ini mengangkat tema Mengokohkan Gerak Dawah Persyarikatan Wujudkan Islam Berkemajuan.
"Salah satu penerapan Islam berkemajuan adalah memberikan motivasi positif bagi lingkungan sekitar", ungkap Tafsir.
Baca Juga: Semarak! 16 Talent Day Ramaikan Karnaval HUT ke-78 RI dan Musycab Muhammadiyah Aisyah Gombong
"Islam Berkemajuan yang digemakan oleh Muhammadiyah memiliki lima ciri utama yaitu berlandaskan tauhid, kembali kepada Al Quran dan As Sunnah, menghidupkan ijtihad dan tajdid, mengembangkan wasatiyah (moderat), sifat rahmatan lil-'alamin", tambahnya.
Tafsir menyampaikan apresiasi kepada PCM Gombong, bahwasannya telah menjadi PCM terbaik ditingkat Nasional dan bisa menularkannya kepada PCM lainnya di Kebumen.
Tablig akbar ini merupakan rangkaian kegiatan sebelum pembukaan musycab muhammadiyah dan aisyiyah periode muktamar 48 dimulai.
Baca Juga: Lomba Karnaval Pitulasan Petambakan Banjarnegara, Ini Deretan Juaranya
Musycab Muhammadiyah Gombong periode muktamar 48 mengusung tema "Memajukan Gombong Mencerahkan Semesta".
Musycab Muhammadiyah Aisyah Gombong Periode Muktamar 48 dilaksanakan di MI Muhammadiyah Klopogodo Minggu, 20 Agustus 2023.
Sebelum musycab dimulai panitia menyelenggarakan kegiatan gebyar musycab muhammadiyah dan aisiyah periode muktamar 48, diantaranya turnamen tenis meja, gowes umum, gowes idiologis, sembako murah dan basar, tablig akbar.
Gebyar musycab ini semakin semarak, dimana diikuti oleh masyarakat umum dari 14 ranting yang ada di Kecamatan Gombong.
Ada yang menarik dari gebyar musycab ini yaitu gowes idiologis yang merupakan napak tilas dengan menaiki sepeda dari Gombong ke Grigak di Kecamatan sempor.
Jalur yang dilalui pun penuh tantangan, dimana berupa jalan berkelok dan tanjakan untuk sampai ke lokasi.
Gowes idiologis ini mengandung maksud untuk mengingat dan mengilhami perjuangan para pendahulu.
Tidak hanya itu napak tilas ini mengenalkan kepada generasi muda tentang besarnya perjuangan dan pergerakan pada saat itu.
Pada saat musycab panitia menyediakan stand yang diisi oleh beberapa ranting, amal usaha serta sembako murah dan basar.
Setelah kegiatan pengajian selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan laporan pertanggungjawaban dilanjutkan sidang komisi dan diakhiri dengan pemilihan.
"Saya ucapan terima kasih kepada segenap panitia atas suksesnya musycab muhammadiyah dan aisyiyah periode muktamar 48", ungkap Suratno ketua panitia.
"Kedepannya apabila ada kegiatan yang sama untuk lebih ditingkatkan dan selalu menjaga kekompakan", pungkasnya.***
